TEMPO.CO, Pontianak - Titi Yusnawati alias Martawati Yusuf, istri polisi yang diduga memanipulasi laporan kehilangan perhiasan di bagasi Lion Air dikenal memiliki berbagai macam bisnis. Namun, belakangan beredar rumor Titi bekerja sama dengan Telkomsel dalam penjualan kartu komunitas.
Head of Corporate Communication Telkomsel Kalimantan, Rina Dwinoviani, mengatakan layanan CUG (Closed User Group) menegaskan tidak ada karyawan Telkomsel Kalimantan bernama Titi Yusnawati. “Kalau soal menjual kartu, itu bukan kewenangan saya,” kata Rina, Kamis, 9 Januari 2014.
Sebelumnya, Titi disebutkan menjual kartu komunitas CUG (Closed User Group) dari Telkomsel. Harganya naik beberapa kali lipat. “Harga dasarnya cuma Rp 15 ribu. Tetapi dijual seharga Rp 75 ribu,” ujar sumber Tempo itu.
Secara tidak tertulis, anggota jajaran Polda Kalbar harus membeli kartu tersebut. Keuntungannya adalah selisih harga jual asli dengan harga yang dijual, dikali jumlah anggota Polri di Kalimantan Barat.
Rina menjelaskan, kartu CUG dijual oleh staf marketing Telkomsel kepada komunitas tertentu untuk menunjang komunikasi antaranggota komunitas tersebut. Tarifnya tidak gratis, tetapi ada harga spesial sesuai kesepakatan antara Telkomsel dan komunitas tersebut. “Fasilitas CUG ini secara teknis tidak memungkinkan untuk dijadikan lahan bisnis,” kata Rina.
Telkomsel juga tidak mengatur harga kartu komunitas tersebut. Rina sekaligus mengoreksi pemberitaan sebelumnya (Istri Polisi yang Kehilangan Berlian Jadi Cabup) perihal kartu CUG.
Pemeriksaan Titi oleh Polda Kalbar belum mengungkap motif di balik manipulasi jumlah kerugian perhiasan yang dia bawa. Titi melaporkan kehilangan perhiasan senilai Rp 19 miliar, tetapi setelah diuji, perhiasan hanya berharga Rp 181 juta. Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Polda Kalimantan Barat Rudi Hartono mengatakan tidak ada unsur pidana dalam perkara ini. “Ya, terserah dia mau sebut nilainya berapa, itu mungkin angka perkiraannya sendiri. Suaminya juga menaksir Rp 500 juta. Tapi ternyata tak sampai Rp 200 juta,” katanya.
Rudi mengatakan, informasi menyebutkan Titi memang merupakan pengusaha sukses, jauh sebelum menikah dengan Ajun Komisaris Besar Idha Endi Prasetyono. Jadi, mungkin saja harta kekayaannya banyak. Kedekatannya dengan petinggi Polda Kalimantan Barat, menurut Rudi, merupakan hal yang lumrah. “Cara orang untuk bersosialisasi itu, boleh-boleh saja,” katanya.
ASEANTY PAHLEVI
Berita lain:
Ini Bisnis Istri Polisi yang Kehilangan Berlian
Pejabat Polisi Diusut Gara-gara Perhiasan Istri
Pencurian di Museum Yogya, Dua Pegawai Dicurigai
Perhiasan Hilang, Istri Polisi Akan Diperiksa
Polisi: Perhiasan Rp 20 Miliar Hilang di Kalimantan