TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka kasus korupsi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum, mengatakan tak ada lembaga atau orang yang boleh dianggap selalu benar, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut dia, kebenaran itu hanya milik Tuhan. "Tak ada pemegang kebenaran tunggal selain Tuhan," ujar Anas ketika ditemui di rumahnya, Jumat, 10 Januari 2013.
Anas mengatakan seorang nabi saja pernah ditegur oleh Tuhan. Artinya, kata dia, nabi pernah berbuat kesalahan, apalagi orang atau lembaga biasa. Anas mengakui KPK menjadi lembaga yang paling dipercaya oleh publik saat ini. Masyarakat menganggap KPK paling benar dibanding aparat penegak hukum lainnya.
Anas kemudian menuturkan dirinya tak akan melawan KPK. "Pastinya, Anas ingin bekerja sama dengan KPK untuk menemukan keadilan," ujar dia. Anas ingin KPK mengungkapkan kejelasan pemeriksaan kepadanya. Dia mendukung KPK bekerja adil dan transparan.
Mantan Ketua Umum Paratai Demokrat ini juga mengkritik KPK yang kadang asal memanggil saksi yang kurang tepat. Bahkan, katanya, beberapa orang yang seharusnya dipanggil malah tak diundang KPK. "Kalau layak dipanggil, mbok yo dipanggil, jangan malah orang itu dihindari (KPK)," ujar mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Indonesia ini. Dia menolak menyebut nama orang yang layak dipanggil.
Penyidik KPK telah mengirimkan surat pemanggilan untuk Anas Urbaningrum, Selasa sore, 7 Januari 2014. Menurut KPK, Anas akan dipanggil lagi untuk ketiga kalinya pada hari ini, Jumat, 10 Januari 2014. Hari ini penyidik bisa langsung melakukan upaya penjemputan paksa.
Anas sendiri tak memberikan kejelasan akan datang memenuhi panggilan KPK atau tidak. "Lihat saja nanti. Saya tahu alamat KPK di Jalan Rasuna Said," ujar dia.
SUNDARI
Berita Terpopuler Lainnya:
SBY Tolak Gelar Jenderal Besar dari TNI
Akal-akalan Merebut Lagi Kursi Pakai Duit Negara
Luthfi Hasan Ditahan, Darin Mumtazah Tak Tahan
Konferensi Pers Anas Pagi Ini