TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dihujani pertanyaan oleh wartawan seputar penetapan calon presiden dari partai berlambang kepala banteng tersebut. Ia ditanya juga mengenai restunya terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDIP.
Menurut Mega, semua pihak berhak berpendapat siapa yang bakal dijadikan capres oleh PDI-P. "Tapi saya katakan, saya Ketua Umum PDIP yang punya hak prerogatif menentukan calon presiden," kata Megawati di kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Januari 2014.
Dia juga menegaskan bahwa penetapan calon presiden akan ia umumkan usai pemilihan umum legislatif. Mega juga meminta kader, simpatisan, masyarakat, dan media bersabar menanti kepastian calon presiden PDIP.
Saat disinggung mengenai partai lain yang sudah menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden, Megawati menuturkan setiap partai politik punya strategi masing-masing. "Kami juga punya strategi sendiri." (Baca juga: PDI Perjuangan Surabaya: Jokowi Calon Presiden).
Menurut dia, memilih calon presiden untuk negara besar seperti Indonesia bukan hal yang gampang. Perlu perhitungan dan analisis rinci. "Kalau capresnya biasa-biasa saja ya malah rugi sendiri kita (PDIP)," kata dia.
Dia pun mengimbau seluruh kader PDI-P untuk tak terbawa arus yang mendesak partai ini untuk segera mengajukan calon presiden. Mega meminta kadernya berfokus dan berkonsentrasi penuh dalam pemilihan umum legislatif. "Kita harus bisa capai 20 persen presidential threshold."
INDRA WIJAYA
Terpopuler