TEMPO.CO, Kediri - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum akhirnya memenuhi pemeriksaan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia memilih datang sendiri tanpa kawalan untuk menunjukkan tidak sedang memusuhi lembaga antirasuah itu.
Sikap tersebut disampaikan Heru Sunaryanta, sahabat Anas. Menurut Heru, Anas memutuskan tidak mengajak banyak orang untuk menunjukkan dirinya tidak sedang bermusuhan dengan KPK. "Inilah Anas, dia datang sendiri untuk menunjukkan bukan sedang memusuhi KPK," kata Heru, saat dihubungi melalui telepon, Jumat, 10 Januari 2014.
Menurut Heru, Anas sudah mempersiapkan materi yang akan ditanyakan penyidik. Bahkan, momentum ini sudah cukup lama dinantikan Anas agar dia bisa mengungkapkan siapa yang salah dan benar dalam kasus ini. Oleh karena itu, Anas, kata Heru, tak akan menutupi fakta sedikit pun kepada penyidik, termasuk keterlibatan semua pihak dalam dugaan korupsi proyek Hambalang.
Apakah ini berarti Anas akan membeberkan juga keterlibatan Cikeas kepada penyidik? Heru enggan menjawab. Dia hanya mengatakan bahwa semua yang akan disampaikan Anas adalah benar adanya dan berdasarkan pada fakta yang terjadi. Hal ini didasarkan pada keinginan Anas untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan KPK dalam memerangi korupsi di Indonesia.
"Mas Anas akan mendukung penuh langkah KPK untuk mengungkap korupsi seluas-luasnya," kata Heru yang masih tercatat sebagai Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrat Kabupaten Blitar.
Heru juga tak mau menjawab saat ditanya kesiapan Anas jika pemeriksaan nanti akan berakhir dengan penahanan. "Itu yang kita masih tunggu," katanya sambil menutup telepon.
Anas Urbaningrum ditetapkan jadi tersangka kasus korupsi proyek Hambalang sejak Feburari 2013 lalu. Anas disangka menerima gratifiikasi dari PT Adhi Karya berupa mobil Harier dan duit Rp 2,3 miliar yang digunakannya untuk suksesi politik dalam Kongres Partai Demokrat pada 2010 silam. Hasil dari kongres itu menetapkan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
HARI TRI WASONO
Topik Terhangat
Terbang dari Halim | Pemanggilan Anas | Terminal Lebak Bulus | Elpiji Naik | Teroris Ciputat |
Berita Terpopuler
SBY Tolak Gelar Jenderal Besar dari TNI
Akal-akalan Merebut Lagi Kursi Pakai Duit Negara
Luthfi Hasan Ditahan, Darin Mumtazah Tak Tahan
Konferensi Pers Anas, Pagi Ini
TNI Akan Beri SBY Gelar Jenderal Besar