TEMPO.CO, Jakarta - Tiga perempat dari karnivora besar di dunia, termasuk singa, serigala, dan beruang, terancam punah. Hilangnya habitat, mangsa, dan eksploitasi manusia membuat jumlah spesies mereka mengalami penurunan secara global. "Secara global, kita telah kehilangan karnivora besar yang kita miliki," kata pemimpin studi, Prof William Ripple, dari Universitas Oregon, AS, kepada BBC.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science ini meriset 31 hewan besar pemakan daging. Populasi mereka berada di bawah tekanan yang meningkat di wilayah Amazon, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur.
Para peneliti menyatakan, hilangnya spesies ini bisa memberikan dampak sangat buruk hingga merusak ekosistem di seluruh dunia. Bahkan, di negara-negara maju, spesies ini akhirnya menyerah pada kepunahan.
Saat melakukan riset di Taman Nasional Yellowstone, AS, peneliti melihat adanya ketidakseimbangan ekosistem di sana. Jumlah predator besar yang menurun berdampak pada lonjakan populasi rusa. Hal ini berdampak buruk bagi vegetasi, dan akhirnya mengganggu kehidupan burung dan mamalia kecil lainnya.
Menurunnya populasi predator besar juga tidak bisa terlepas dari gagasan kuno manusia yang menyatakan bahwa predator besar hanyalah ancaman bagi satwa liar lainnya. Buntutnya, perburuan hewan karnivora ini meningkat tajam.
Padahal, kenyataannya, sekalipun terkesan “jahat” bagi hewan lain, kehadiran predator tersebut akan memberikan keseimbangan ekosistem. Dengan begitu, secara tidak langsung juga akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Berita Lain:
7 Hal Unik Akibat Cuaca Dingin Ekstrem
Wow, Pesawat Terbang Bermesin Honda Jazz
PlayStation Now, Layanan Streaming Berbasis Cloud
Fosil Dinosaurus Pertama di Arab Ditemukan
MNC Tencent Akan Uji Coba Server di Indonesia