TEMPO.CO, New Delhi - India akhirnya memproduksi senjata api khusus untuk kaum perempuan. Dengan memiliki senjata ini, perempuan India diharapkan lebih mampu membela diri dalam kaitan dengan maraknya kekerasan dan pemerkosaan akhir-akhir ini. Dilansir India Times, Sabtu, 11 Januari 2014, senjata itu tergolong kecil dan bisa dimasukkan ke dalam tas perempuan.
Produksi massal senjata berjenis revolver itu dilakukan oleh Indian Ordnance Factory, perusahaan nasional yang menjadi rekanan Kementerian Pertahanan India. Senjata itu dibuat ringan, hanya berbobot 500 gram. Senjata yang diberi nama Nirbheek itu dibuat dengan bahan titanium alloy yang menjamin senjata itu memiliki rangka yang kuat, namun tetap ringan.
Menurut General Manager IOF, Abdul Hameed, senjata itu bisa dibeli dengan harga 1,2 juta rupee atau sekitar Rp 2 juta. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 20 orang yang memesan senjata yang diluncurkan 6 Januari 2014 itu. Jumlah itu belum termasuk 80 orang yang mengajukan permintaan keterangan resmi ihwal senjata itu. “Sebagian besar yang memesan sudah memiliki lisensi khusus,” kata dia.
Lisensi kepemilikan senjata api menjadi syarat utama bagi peminat senjata berkelir hitam tersebut. Mereka yang tidak memiliki lisensi tidak akan diizinkan membeli dan memiliki senjata api sesuai regulasi yang berlaku di India. Apalagi Nirbheek dibuat dalam bentuk kecil, namun tetap memiliki mekanisme senjata api pada umumnya sehingga bisa mematikan.
Hameed yakin pemesanan senjata khusus perempuan itu akan mengalami peningkatan dalam beberapa waktu mendatang. Saat ini, pemesanan disebutkannya belum terlalu banyak lantaran pengadilan India masih memberlakukan moratorium kepemilikan senjata api. Adapun moratorium itu sudah diberlakukan sejak November 2013 silam.
DIMAS SIREGAR | INDIA TIMES
Topik Terhangat
Anas Ditahan | Terbang dari Halim | Terminal Lebak Bulus | Elpiji Naik | Teroris Ciputat |
Berita Terpopuler
Hadi Thayeb, Salah Satu Tokoh Pendiri Kemlu Wafat
Beli Minyak Iran, Rusia Barter dengan Barang
Kecoa Masuk ke Telinga Pria Ini
Pemerintah Jamin Pelumpuhan Bangkok Tidak Lama
Filipina Kecam Undang-Undang Perikanan Cina