Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mertua Assad di Inggris 'Diteror' Para Tetangganya  

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Presiden Suriah, Bashar al-Assad. REUTERS/SANA/Handout via Reuters
Presiden Suriah, Bashar al-Assad. REUTERS/SANA/Handout via Reuters
Iklan

TEMPO.CO, London - Perang saudara di Suria 'merembes' hingga Inggris. Tepatnya di Acton, lingkungan bergaya tahun 1930-an di London Barat, di mana mertua Presiden Bashar Al-Assad tinggal.

Pertempuran itu tidak dengan Kalashnikov, artileri, dan bom mobil, tetapi dengan coretan, penghinaan, dan hubungan yang terputus dengan para tetangganya.

Di rumah mewah ini, keluarga dr Fawaz Akhras, orang tua Asma Assad--istri Bashar Al-Assad--tinggal. Untuk melayani keluarga itu, menurut Mail Online, mereka mempekerjakan seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia, yang tampaknya diambil dari Suriah.

Kebencian terhadap keluarga ini mulai muncul setelah beredar kabar Akhras diam-diam menyarankan menantunya mengambil tindakan tegas terhadap demonstran.

Demonstrasi pernah dilakukan di depan rumah mereka. Saat itu, dinding taman roboh, jendela-jendela rusak, dan bom cat memenuhi dinding rumah mereka. Sebuah spanduk putih besar disampirkan, bertuliskan mereka harus keluar dari kawasan ini, dan menyatakan bahwa "semua parfum di dunia Arab tidak akan menghapus bau rezim Assad".

Seorang tetangganya menyatakan mereka memperlakukan pasangan ini seperti sampah masyarakat. "Ketika saya melihat mereka, saya lebih baik memalingkan wajah," kata seorang tetangga yang pernah menganggap keluarga itu teman.

"Orang-orang merasa jijik pada mereka," kata Malik al-Abdeh, seorang wartawan oposisi yang orang tuanya tinggal tepat di seberang rumah Akhras. "Mereka dianggap sangat tidak berperasaan, egois, hanya mengejar kekayaan, dan namanya tercemar justru karena dekat dengan rezim Assad."

Foto tentang keluarga ini sempat mengundang kemarahan publik. Saat itu, ketika di Suriah tindakan brutal sedang diambil terhadap demonstran, Asma hadir di rumah itu untuk menyelenggarakan pesta ulang tahun anaknya dan berpose di belakang meja penuh dengan makanan.

Pasangan ini jarang membuka pintu depan. Keluar-masuk rumah dilakukan melalui pintu belakang. Selama Ramadan musim panas lalu, Sahar Otri, istri Akhras, tidak pergi ke masjid di dekat King Fahad Academy seperti kebiasaannya selama ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Inggris, Akhras masih bekerja sebagai kardiolog, mengemudikan sendiri mobil ke kliniknya di Harley Street atau Rumah Sakit Cromwell di Kensington, London Barat.

Mohammed, tetangganya yang telah berpuluh tahun tinggal di kawasan itu, menyatakan keluarga Akhras adalah keluarga terhormat pada awalnya. Sahar adalah seorang sekretaris pertama di kedutaan Suriah, mengumpulkan uang untuk amal Suriah, dan menyapa siapa saja saat berjalan-jalan.

Akhras mendirikan perkumpulan Masyarakat Inggris-Suriah untuk mempromosikan hubungan yang lebih baik antara kedua negara. Enam bulan sebelum dimulainya pemberontakan, Ratu mengundang mereka untuk jamuan makan kenegaraan di Windsor Castle untuk menghormati Emir Qatar.

Asma disebut Huda, tetangga yang lain, sebagai gadis yang baik, normal, dan ramah. Dia bersekolah di sebuah sekolah swasta di Marylebone, London Tengah, dan ke King College London, sebelum menjadi seorang bankir. Kemudian pada 2000 ia menikah dengan Assad. Tak seorang pun di lingkungan ini tahu sampai setelah acara tersebut.

"Kami terkejut," kata Huda. "Bagaimana mungkin sebuah keluarga Sunni membiarkan putri mereka menikah dengan seorang Alawi?"

Tapi, sejak konflik dimulai, kecurigaan waspada telah berubah menjadi kebencian. Apalagi, hampir setiap keluarga di lingkungan dengan penghuni kebanyakan berdarah Suriah ini memiliki kerabat yang tewas, dipenjara, disiksa, atau terpaksa tinggal di kamp-kamp pengungsi.

"Orang-orang akan meludahi wajahnya, jika pun tidak menyerangnya," kata seorang muslim setempat. "Semua orang jijik."

MAIL ONLINE | TRIP B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.