TEMPO.CO, Jakarta - Air bersih menjadi salah satu kebutuhan yang biasanya sulit didapat saat banjir datang. Termasuk saat beberapa kawasan Jakarta tergenang banjir saat ini setelah hujan deras di akhir pekan.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), dalam surat elektroniknya, Senin, 13 Januari 2014 juga mengingatkan tentang pentingnya untuk selalu menyediakan air bersih. "Dalam kondisi banjir, selalu sediakan air bersih," kata
Tjandra mengatakan, pada hari pertama atau awal kejadian bencana banjir, masing-masing warga yang mengungsi biasanya membutuhkan 5 liter air bersih untuk setiap orang dan setiap hari untuk kebutuhan hidup minimal, seperti masak, makan, dan minum.
Pada hari kedua dan seterusnya, kebutuhan air bersih meningkat jadi 20 liter, untuk kebutuhan minum, masak, mandi, dan mencuci.
Karena air bersih lebih sulit saat banjir, Tjandra memberi saran bagaimana mendapatkan air bersih melalui penjernihan air dengan alumininium sulfat atau tawas. Caranya, di 20 liter air, tambahkan setengah sendok teh tawas. Lalu aduk selama 5 menit dan diamkan sekitar 10-20 menit, sampai kotoran lumpurnya mengendap.
Perolehan air bersih melalui penjernihan juga bisa didapat dengan PAC atau Poly Aluminium Chlorine. Caranya, sediakan 20 liter air lalu campur dengan satu sachet PAC. Aduk air itu dan diamkan 10-20 menit.
Penjernihan air juga bisa dilakukan dengan K-116. Caranya, campur satu sendok makan K-116 untuk 1 drum atau 200 liter air baku.
HADRIANI P
Topik Terhangat
Banjir Jakarta | Anas Ditahan | Ariel Sharon | Terbang dari Halim | Terminal Lebak Bulus |
Berita Terpopuler
Media Sosial Bisa Picu Jerawat dan Penuaan
Kuku Tiruan Pilihan Selebritas Dunia
Cuaca Dingin AS Picu Keracunan Karbon Monoksida
Di Jepang Juga Ada Fenomena 'Cabe-cabean'
Desainer Ian Adrian Tampilkan Tenun Cantik Buton