TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Partai Golongan Karya Setya Novanto disebut punya kepentingan bisnis di Jawa Timur. Ini yang diduga menjadi alasan kesediaan dia menanggung biaya suap untuk Akil Mochtar.
Uang diberikan agar Akil yang waktu itu menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi mengatur sengketa pemilihan kepala daerah Jawa Timur. Namun uang tersebut tak langsung disampaikan ke Akil. Ketua Partai Golkar Jawa Timur Zainudin Amali yang disebut sebagai perantara.
Hal ini tergambar dari percakapan BBM antara Zainudin dan Akil pada 1 Oktober 2013. "Katanya yang biayai Nov (Setya Novanto) sama Nirwan B? Menurut sekjen mu, krn (karena) ada kepentingan bisnis di sana," kata Akil dalam pesan BBM-nya.
Zainudin membalas dengan berjanji untuk mengomunikasikan dengan yang ia sebut sebagai "Tim Jatim". Tapi, masih dalam BBM tersebut, Akil tidak sreg jika Idrus yang mengurus transaksi. Menurut dia, Idrus dan Setya tiba-tiba datang untuk mengurus Pilkada Jatim. "Makanya saya tanya siapa yang urus Jatim ini kepada Zainudin," kata Akil dalam BBM tersebut.
Menjelang pelantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah Jawa Timur 12 Februari mendatang, Gubernur Jawa Timur terpilih Soekarwo diterpa isu suap kepada Akil Mochtar, bekas Ketua Mahkamah Konstitusi. Isu itu dibantah Soekarwo.
"Semua clean dan clear. Enggak ada sama sekali. Masak harus sumpah pocong?" katanya saat ditemui seusai salat di kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jumat, 10 Januari 2014.
Menurut informasi yang diperoleh Tempo, Amali diduga memberikan uang Rp 10 miliar kepada Akil untuk memenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dalam sengketa Pilkada Jawa Timur di Mahkamah Konstitusi.
Menurut Soekarwo, kabar itu baru diketahuinya Selasa malam, 7 Januari 2014. Ia juga tidak pernah mendengar upaya suap untuk memenangkan dirinya.
Soekarwo mengakui bahwa ia bertemu Amali pada 2 Oktober 2013, hari yang sama saat Akil Mochtar ditangkap.
Dalam kesempatan terpisah, Setya membantah terlibat dalam urusan Pilkada Jawa Timur. "Tidak benar dan tidak pernah ikut urusan Pilkada Jatim," kata Setya melalui pesan pendek, 10 Januari 2014.
TRI ARTINING PUTRI | NUR ALFIYAH | BUNGA MANGGIASIH