TEMPO.CO, Bekasi - Di tengah bencana banjir yang melanda ibukota Jakarta dan sekitarnya, sekelompok perampok beraksi di Jalan Raya Perumahan Kompas, Desa Mekarsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin pagi, 13 Januari 2014. Mereka mencegat sebuah mobil dan merampas uang Rp 213 juta.
Belakangan diketahui uang tersebut merupakan pendapatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan KH Mas'ud, Kabupaten Bekasi. Uang rencananya akan disetorkan oleh Namin (50) dan Sulastri (20), keduanya karyawan SPBU, ke kantor pusat di Kota Bekasi dengan mengendarai minibus Toyota Avanza B-1478-FFQ silver.
Informasi yang dihimpun Tempo, perampok berjumlah enam orang mengendarai sepeda motor. Mereka memepet Avanza dan tanpa basa-basi memecahkan kaca kanan dan kiri mobil tersebut dengan senjata tajam jenis celurit dan samurai.
Namin dan Sulastri diancam akan dilukai kalau tak memberikan uang yang dibawa. Karena ketakutan, kedua karyawan itu hanya pasrah. Bahkan, pelaku mengambil sendiri uang yang disimpan di dalam tas ransel warna hitam. "Pelaku membuka pintu kiri tengah, lalu mengambil tas berisi uang," kata Namin.
Namin mengaku tak curiga kalau ternyata telah dibuntuti pelaku. Sebab, penyetoran uang itu, merupakan rutinitas bersama rekannya tersebut. Karena itu, setiap kali menyetor, tak pernah ada pengawalan khusus dari aparat Kepolisian.
Juru Bicara Kepolisian Sektor Tambun, Ajun Inspektur Satu Nanang Suwanda, mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihaknya mengaku, masih melakukan penyelidikan ihwal kasus tersebut.
"Pelaku diduga berjumlah enam orang, menutup wajahnya dengan helm," kata Nanang. Ia mengatakan, untuk menakuti korban, pelaku mempersenjatai dengan senjata tajam jenis samurai dan golok.
ADI WARSONO
Terpopuler
Hujan Seharian, Hindari Titik Banjir Jakarta Ini
Titik-titik Banjir di Jakarta Pagi Ini
Isi BBM Akil Soal Duit Rp 10 M di Pilkada Jatim
Pantau Banjir, Jokowi Malah Diminta Jadi Presiden