TEMPO.CO, Yogyakarta - Acara Grebeg Maulud sebagai puncak tradisi perayaan Sekaten di kompleks Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, diikuti puluhan ribu warga dari berbagai daerah, Selasa, 14 Januari 2014. Grebeg yang berlangsung saat peringatan maulid Nabi Muhammad ini membuat kawasan Alun-alun Utara sebagai pusat kirab tujuh gunungan Keraton Yogyakarta ke kompleks Masjid Gedhe Kauman padat oleh massa. “Grebeg kali ini yang terbanyak dari sisi kepesertaan warga yang ikut, bisa mencapai tiga kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujar Kepala Dinas Pariwsata Yogyakarta Eko Suryo Maharsono.
Dia memperkirakan 10 ribu orang memenuhi Alun-alun Utara sehingga sejumlah jalur menuju kawasan ini ditutup. Di antaranya, Jalan Ibu Ruswo, Jalan Pasar Ngasem, Kauman, dan Rotowijayan. Padahal, pada tahun sebelumnya hanya kawasan Alun-alun Utara saja yang ditutup.
Grebeg kali ini juga dipenuhi penjaja sego gurih (nasi gurih) dan endog abang (telur merah). Puluhan penjual sego gurih itu membuka gerai di sepanjang jalan di depan kantor Pusat Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia Yogyakarta hingga kompleks Masjid Gedhe.
Panitia Sekaten sengaja mengundang warga dan memberi tempat seluas-luasnya bagi mereka yang ingin menjajakan sego gurih dan endog abang. “Dua makanan khas ini makin sulit ditemui, perlu dilestarikan,” kata anggota panitia Sekaten, Yetti Martanti. Dua makanan itu menyimbolkan kemudahan rezeki dan kesejahteraan bagi rakyat.
Empat ekor gajah mengiringi jalannya kirab tujuh gunungan yang dibawa ke Masjid Gedhe Kauman dan Puro Pakualaman. Kirab gunungan Grebeg kali ini tak melintasi Alun-alun Utara yang dipadati oleh gerai penjual di Pasar Malam Sekaten. Dari kompleks Keraton Yogyakarta, tujuh gunungan, baik Gunungan Putri maupun Gunugan Kakung, itu dikirab melalui jalur khusus yang dibuat panitia.
Sesampainya di Masjid Gedhe Kauman, sebanyak lima gunungan langsung diperebutkan warga seusai didoakan. Sedangkan dua gunungan lain dibawa ke Puro Pakualaman dan kantor Gubernur DIY di Kepatihan. Warga percaya mendapatkan hasil bumi dari gunungan itu akan mendatangkan berkah.
PRIBADI WICAKSONO