Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Ribu Orang Padati Grebeg Sekaten Yogya  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Ratusan warga berebut mendapatkan segala isi dari empat Gunungan Grebeg Idul Adha di Masjid Gedhe Kauman, Keraton Yogyakarta, (26/10). Gunungan Grebeg ini dipercaya akan membawa berkah bagi Abdi Dalem dan juga rakyat Kasultanan Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo
Ratusan warga berebut mendapatkan segala isi dari empat Gunungan Grebeg Idul Adha di Masjid Gedhe Kauman, Keraton Yogyakarta, (26/10). Gunungan Grebeg ini dipercaya akan membawa berkah bagi Abdi Dalem dan juga rakyat Kasultanan Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Acara Grebeg Maulud sebagai puncak tradisi perayaan Sekaten di kompleks Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, diikuti puluhan ribu warga dari berbagai daerah, Selasa, 14 Januari 2014. Grebeg yang berlangsung saat peringatan maulid Nabi Muhammad ini membuat kawasan Alun-alun Utara sebagai pusat kirab tujuh gunungan Keraton Yogyakarta ke kompleks Masjid Gedhe Kauman padat oleh massa. “Grebeg kali ini yang terbanyak dari sisi kepesertaan warga yang ikut, bisa mencapai tiga kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujar Kepala Dinas Pariwsata Yogyakarta Eko Suryo Maharsono.

Dia memperkirakan 10 ribu orang memenuhi Alun-alun Utara sehingga sejumlah jalur menuju kawasan ini ditutup. Di antaranya, Jalan Ibu Ruswo, Jalan Pasar Ngasem, Kauman, dan Rotowijayan. Padahal, pada tahun sebelumnya hanya kawasan Alun-alun Utara saja yang ditutup.

Grebeg kali ini juga dipenuhi penjaja sego gurih (nasi gurih) dan endog abang (telur merah). Puluhan penjual sego gurih itu membuka gerai di sepanjang jalan di depan kantor Pusat Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia Yogyakarta hingga kompleks Masjid Gedhe.

Panitia Sekaten sengaja mengundang warga dan memberi tempat seluas-luasnya bagi mereka yang ingin menjajakan sego gurih dan endog abang. “Dua makanan khas ini makin sulit ditemui, perlu dilestarikan,” kata anggota panitia Sekaten, Yetti Martanti. Dua makanan itu menyimbolkan kemudahan rezeki dan kesejahteraan bagi rakyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Empat ekor gajah mengiringi jalannya kirab tujuh gunungan yang dibawa ke Masjid Gedhe Kauman dan Puro Pakualaman. Kirab gunungan Grebeg kali ini tak melintasi Alun-alun Utara yang dipadati oleh gerai penjual di Pasar Malam Sekaten. Dari kompleks Keraton Yogyakarta, tujuh gunungan, baik Gunungan Putri maupun Gunugan Kakung, itu dikirab melalui jalur khusus yang dibuat panitia.

Sesampainya di Masjid Gedhe Kauman, sebanyak lima gunungan langsung diperebutkan warga seusai didoakan. Sedangkan dua gunungan lain dibawa ke Puro Pakualaman dan kantor Gubernur DIY di Kepatihan. Warga percaya mendapatkan hasil bumi dari gunungan itu akan mendatangkan berkah.  

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

13 jam lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

34 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

36 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

41 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

41 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

45 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.