TEMPO.CO , Jakarta:- Sebuah insiden terjadi ketika tim KPK sedang membawa Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat ke Rumah Tahanan KPK, Jumat 10 Januari 2014 lalu. Seorang lelaki bernama Aryanto, tiba-tiba melempari Anas dengan telur. Lelaki itu kemudian diamankan polisi.
Lalu apa motif lelaki itu? Setelah diperiksa polisi, menurut Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, motif pelempar telur ke Anas Urbaningrum lebih karena kesal. "Si pelempar telur bilang, dia fans Anas. Tapi dia kesal karena Anas korupsi," katanya, Senin 13 Januari 2014.
Pelempar telur itu diketahui bernama Aryanto. Dia ketua LSM Generasi Muda Peduli Tanah Air atau Gempita DPC Palmerah yang beralamat di Jalan Tali 9 RT 01 RW 09 Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat. Aryanto melempar telur ke Anas pada malam penahanan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, 10 Januari lalu. Anas sendiri ditahan sebagai tersangka penerima gratifikasi terkait kasus proyek Hambalang.
Setelah kejadian itu Aryanto diperiksa di Polda Metro Jaya. Namun kemudian dia diizinkan pulang. Hingga saat ini, menurut Rikwanto, belum ada tuntutan yang diajukan pihak Anas kepada Aryanto.
Rikwanto menyebut, penyidik Polda sudah ke KPK untuk menemui Anas sebagai saksi korban. Di gedung komisi antirasuah, penyidik Polda bertemu biro hukum dan penyidik KPK yang menangani kasus Anas. Hasil koordinasi itu, penyidik menemui kuasa hukum Anas, Firman Wijaya untuk menanyakan soal ada tuntutan atau tidak. "Jawaban (Anas) akan disampaikan besok pada penyidik (Polda)."
Jika nantinya ada penuntutan, barulah tim penyidik Polda akan kembali ke KPK Untuk membuat surat penuntutan dengan Anas sebagai korban. Sedangkan jika Anas tidak ingin melaporkan, berarti pelemparan telur tidak menjadi kasus.
ATMI PERTIWI