TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara tersangka korupsi proyek Hambalang Anas Urbaningrum, Firman Wijaya, mengatakan kliennya berada di tahanan yang terpisah dari tahanan lain. Dia menghabiskan harinya dengan berpuasa.
“Selnya terpisah. Itu saya anggap aneh,” kata Firman saat dihubungi, Selasa, 14 Januari 2014. Anas pun belum berkomunikasi sekali pun dengan tahanan lain di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Gara-gara selnya terpisah, kata Firman, Anas Urbaningrum selama di tahanan hanya melakukan satu-dua kegiatan, seperti lebih sering mengaji dan menulis. “Makanya kemarin kami bawakan Al-Quran,” kata Firman. Sangat beda jauh ketika Anas Urbaningrum belum ditahan. Anas, kata dia, tak lagi berdiskusi dengan orang lain, seperti rekan-rekan dan loyalisnya.
Bekas Ketua Umum Partai Demokrat itu mulai ditahan di Rutan KPK--lokasi yang sama dipakai untuk menahan Andi Mallarangeng--sejak Jumat, 10 Januari 2014 lalu. Anas langsung ditahan setelah sempat mangkir dari panggilan pertama KPK pada Selasa, 7 Januari 2014. Sebelum ditahan, Anas mengucapkan terima kasih kepada Ketua KPK Abraham Samad dan Presiden SBY. (Baca: Kenapa Anas "Berterima Kasih" kepada Abraham?)
Juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia, ormas yang didirikan Anas, Tria Dianto dan adik Anas, Anna Lutfie, menjenguk Anas di Rutan KPK. Dalam kunjungan itu, Tri dan Anna membawakan Anas beberapa lembar pakaian, Al-Quran, dan buku. (Baca: Al-Quran dan Tan Malaka, Bacaan Anas Urbaningrum)
KHAIRUL ANAM