TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik NegaraDahlan Iskan tetap optimis meski metode penggalangan calon presiden lewat Konvensi Partai Demokrat meredup. "Meski didera isu penangkapan Anas (Urbaingrum) pun saya akan tetap optimistis," kata dia di Padepokan Demi Indonesia, Jakarta, Selasa, 14 Januari 2014.
Dahlan merupakan satu dari 11 tokoh yang bertarung dalam Konvensi. Dahlan mengaku tidak menyesal ikut Konvensi. "Tidak ada perasaan seperti itu, tuh," ucapnya. Malah, kata Dahlan, perasaan semangat makin timbul untuk membuat Indonesia lebih baik melalui Demokrat.
Menurut dia, hal ini merupakan tantangan bagi calon pemimpin yang baik. "Saya tak takut akan terpaan di depan." Dahlan ogah mengomentari anggota komite Konvensi yang mundur. "Saya peserta, masak dimintai komentar tentang komite?"
Ihwal hasil survei internal Demokrat pada akhir 2013, Dahlan mengaku tak ambil pusing. Pasalnya, kata dia, anggapan masyarakat melalui survei merupakan hal yang berdasarkan kinerja peserta. "Lagi pula saya tak khawatir ada pengaturan survei. Komite pasti profesional," ujar dia.
Konvensi Demokrat dimulai sejak September lalu hingga April mendatang. Selain Dahlan, sepuluh peserta lain Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Endriarto Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.
Sistem Konvensi digelar dua tahap dengan mengandalkan hasil survei lembaga independen sebagai penentu pemenang. Tahap pertama berakhir Desember kemarin. Tahap kedua, digelar awal tahun ini. Peserta harus mengikuti debat dan kampanye di 10 kota, seperti Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya, Semarang, Denpasar, Bandung, dan Banjarmasin.
AMRI MAHBUB