TEMPO.CO, Jakarta --Pengamat Media Sosial, Nukman Luthfie, menilai tepat langkah Bakrie Global Group memberikan suntikan investasi ke media sosial Path.
“Pengguna Path akan semakin bertambah. Karena perkembangan media sosial lain seperti Facebook dan Twitter sudah jenuh,” kata Nukman ketika dihubungi Tempo, Senin, 13 Januari 2014. Menurut dia, karakter Path sebagai media sosial yang eksklusif cocok untuk orang Indonesia yang doyan ‘ngerumpi’.
“Kebanyakan orang Indonesia itu menggunakan media sosial sebagai tempat ‘ngerumpi’. Kalau di Facebook dan Twitter kan bisa dilihat banyak orang, kalau di Path teman-temannya terbatas,” ujar Nukman. Hingga kini, tercatat pengguna Path di Indonesia adalah 4 juta orang.
Prospek perkembangan media sosial ini, kata Nukman, akan lebih bagus daripada Facebook dan Twitter, sehingga, langkah investasi Bakrie Global Group, akan menguntungkan. Menurut Nukman, motif Bakrie berinvestasi bukan untuk tujuan politis.
“Kalau dipakai untuk politik dia bunuh diri. Mereka yang tahu jaringan sosial dipakai untuk politik dengan kasar akan mundur,” kata Nukman.
Baca Juga:
Seperti dilansir di Recorde.net, Bakrie Global Group melakukan investasi gabungan dengan investor Sillicon Valley untuk menyuntikkan dana ke Path sejumlah Rp 25 juta US$ atau setara dengan Rp 314 miliar. Selain berinvestasi di media sosial, bisnis Bakrie Group juga meliputi portal berita Vivanews.com, media televisi TV One dan provider telekomunikasi Bakrie Telecom.
NURUL MAHMUDAH
Terkait:
Investasi Path, Harga Saham Viva Naik
Sumber Dana Bakrie untuk Investasi Path Dipertanyakan
Investasi di Path untuk Angkat Elektabilitas Ical
Ini Kata Bakrie Setelah Beli Path Rp 304 Miliar