TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Mulyono Prabowo menyebutkan seruak dingin (cold surge) sempat muncul di Indonesia dua hari lalu. Seruak dingin ini, kata Mulyono, adalah dampak dari polar vortex Siberia yang menjulur dari utara ke selatan.
“Cold surge belum muncul ke selatan, jadi kondisi awan relatif normal,” kata Mulyono saat dihubungi, Selasa, 14 Januari 2014. Jika perkembangan cold surge tidak signifikan, kata Mulyono, puncak curah hujan di Jabodetabek akan cenderung normal.
Menurut Mulyono, saat ini, awan masih banyak didominasi angin darat yang berasal dari Samudera Hindia. Umumnya, angin darat dari Samudera Hindia memuat banyak uap air. Dengan adanya angin darat yang menguat, banyak uap air yang masuk ke Indonesia barat. Ini berpengaruh pada awan di pesisir barat, utara, tengah, dan selatan Sumatera. Juga, Lampung dan Jabodetabek.
“Di daerah-daerah tersebut, muncul pertumbuhan awan yang kuat berpotensi menimbulkan curah hujan yang signifikan,” kata dia.
TRI ARTINING PUTRI