TEMPO.CO, Jakarta - Sylvia Sholeha atau kerap disebut Bu Pur tampak baru keluar dari pintu gedung Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu, 15 Januari 2014. Begitu tiba di halaman gedung KPK, Bu Pur kaget dan memilih mempercepat langkah kakinya saat melihat segerombolan wartawan memburunya. Dicecar pertanyaan hingga keluar area gedung KPK, Bu Pur menolak menjawab. "Enggak, enggak," kata Bu Pur sambil menutup separuh wajahnya menggunakan kerudung hitam.
Demi menghindari wartawan, Bu Pur yang dikawal seorang pria terus berjalan ke arah jalan raya meski hujan. Hingga dia masuk mobil Toyota Innova hitam bernomor polisi B-1219-SKZ, Bu Pur yang mengenakan baju bercorak polkadot itu enggan menjawab satu pun pertanyaan wartawan.
Agenda Bu Pur di KPK belum jelas. Juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, belum merespons pertanyaan soal kehadiran Bu Pur.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja pernah mengatakan Bu Pur adalah "bagian" dari pengembangan kasus Hambalang. KPK, kata Adnan, masih mempelajari peranan Bu Pur. "Pada dasarnya, semua kesaksian bisa, nanti kami akan pelajari," kata dia.
Dia juga disebut menerima duit Rp 5 miliar dari proyek Hambalang karena membantu mengurus anggaran tahun jamak proyek Hambalang. Di persidangan, Bu Pur membantah menerima komisi sebanyak Rp 5 miliar terkait proyek Hambalang. Hal ini dia sampaikan saat bersaksi untuk terdakwa Deddy Kusdinar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 10 Desember 2013.
MUHAMAD RIZKI
Berita terkait
Jakarta Masih Banjir, Apa Penjelasan Jokowi?
Hot Island" Picu Banjir Jakarta
5 Jurus Mengantisipasi Banjir di Jakarta
Ini Sebab Jakarta Utara Relatif Bebas Banjir