TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 15 Januari, empat puluh tahun silam, amuk massa melanda Jakarta. Meski bukan yang terbesar dalam sejarah Republik Indonesia, tragedi yang kemudian dikenal sebagai Malari--akronim Malapetaka 15 Januari--pada awal kekuasaan panjang Orde Baru itu menggambarkan dengan jelas kekerasan yang disponsori alat-alat negara.
Diselimuti intrik antar-elite militer, peristiwa itu juga menjadi titik terpenting dalam pemusatan kekuasaan Presiden Soeharto. Sebab, Inilah rusuh pertama di era Soeharto yang baru beberapa tahun memimpin Republik.
Rusuh bermula dari unjuk rasa mahasiswa yang protes atas kunjungan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka ke Ibu Kota. Mereka memprotes semakin besarnya aliran modal asing. Jepang dianggap memeras ekonomi Indonesia dan membunuh pengusaha lokal.
Ternyata semua berjalan tidak sesuai dengan rencana. Demonstrasi belum usai ketika sekelompok orang mulai membakar dan menjarah toko keturunan Cina. Mereka merusak pabrik Coca-Cola dan showroom pedagang mobil Toyota.
TIM TEMPO
Terhangat:
Banjir Jakarta Anas Ditahan Ariel Sharon Terbang dari Halim Terminal Lebak Bulus
Terpopuler:
Akil Timbun Dolar di Tembok Ruang Karaoke
Urusan Makan Anas Urbaningrum Bisa Bikin Repot KPK
Arti Kado Tahun Baru Anas Versi Ipar SBY