TEMPO.CO, Jakarta - Dua politikus Golkar yang disebut-sebut terlibat kasus penyuapan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar membolos dari sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 15 Januari 2013. Keduanya adalah Bendahara Umum Golkar Setya Novanto dan Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Timur Zainuddin Amali.
Wakil Bendahara Golkar Anton Sihombing membenarkan ketidakhadiran mereka. Namun, dia membantah ketidakhadiran itu karena keduanya terlibat kasus yang kini bergulir di Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut. "Mereka punya kesibukan di daerah pemilihan yang tidak memungkinkan untuk hadir," ujarnya seusai rapat paripurna.
Setya dan Zainudin telah diperiksa KPK terkait kasus Akil. Mereka diduga ikut berperan dalam sengketa pilkada Jawa Timur. Keterlibatan mereka terungkap dari percakapan BBM antara Akil dan Zainudin. Akil Mochtar mengancam akan mengulang Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur jika tidak segera dibayar Rp 10 miliar. "Suruh mereka siapkan 10 m (Rp 10 miliar) saja kalau mau selamat," ujar Akil dalam dokumen yang diperoleh Tempo beberapa waktu lalu.
Dalam dokumen itu, Setya disebut Akil sebagai bos yang mendanai upaya mengamankan sengketa pemilihan kepala daerah Jawa Timur 2023. Pilkada tersebut berujung gugatan dari pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi. Mereka menggugat kemenangan calon petahana, Soekarwo-Saifullah Yusuf. Namun, gugatan itu ditolak hakim panel yang awalnya diketuai Akil.
TRI SUHARMAN
Berita Lain:
Anas Urbaningrum Ditahan, Dosen Unair Meminta Maaf
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochta
Soal Dugaan Suap Pilgub Jatim, Ini Kata Cak Imin
Kata Istrinya, Anas Urbaningrum Sedang Tirakat
Kado Tahun Baru Anas Urbaningrum Versi Ipar SBY