TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Pusat Kurikulum dan Buku Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ramon Mohandas mengatakan harga eceran tertinggi buku Kurikulum 2013 belum ditetapkan. Berdasarkan Skenario Penggandaan Buku Kurikulum 2013, penetapan harga ecerah seharusnya dilakukan pada Desember 2013.
"Harga Eceran Tertinggi baru bisa ditentukan jika buku sudah rampung," kata Ramon kepada Tempo, Selasa, 13 Januari 2014. Menurut Ramon, hingga pertengahan Januari 2014 ini, naskah buku Kurikulum 2013 baru memasuki tahap editorial. "Targetnya selesai pada akhir Januari dan diserahkan pada mereka yang berminat untuk mencetak."
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunda penetapan harga eceran tertinggi bagi buku ajar Kurikulum 2013. Berdasarkan skenario penggandaan buku Kurikulum 2013 Semester I Tahun Ajaran 2014/2015 melalui BOS dan APBN Tahun Anggaran 2014, Permendikbud tentang harga eceran tertinggi buku harus disahkan pada pekan keempat Desember 2013.
Sedangkan pada pekan ketiga Januari 2014, copy ready buku Kurikulum 2013 wajib diunggah di laman Kemendikbud dan juga diserahkan pada IKAPI. Pekan keempat Januari, Kemendikbud menargetkan penggandaan buku sudah bisa dilakukan.
Kurikulum 2013 sendiri sebelumnya diberlakukan di 2.598 SD, 1.463 SMP, 11.629 SMA, serta 10.628 SMK. Kemendikbud menargetkan implementasi Kurikulum 2013 secara menyeluruh pada siswa kelas 1,2,4,5,7,8, 10, dan 11 atau sebanyak 185.512 SD, SMP, dan kelompok belajar setingkat serta 23.031 SMA, SMK dan SMLB.
Jumlah dana yang bakal digelontorkan untuk pengadaan buku bahan ajar semester pertama tahun ini sebesar Rp 892 milyar dari dana BOS buku, dan Rp 916 milyar dari APBN 2014 (untuk Direktorat Pendidikan Dasar). Serta Rp 3,87 milyar dari APBN dan Rp 890,54 milyar dari dana BOS buku (untuk Direktorat Pendidikan Menengah) untuk semester pertama.
SUBKHAN
Berita Lain
Akil Timbun Dolar di Tembok Ruang Karaoke
Ngotot Minta Duit, Akil Nge-PING!
Begini Cara Jokowi Cegah Istana Kebanjiran
Jokowi Dielukan di Mangga Dua