TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keselamatan dan Standar Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Wisnu Darjono menyatakan, penerbangan masih normal meski cuaca buruk terjadi belakangan ini. "Sampai kemarin malam jam 20.00 WIB, di Bandara Soekarno-Hatta tidak ada delay yang signifikan," kata Wisnu ketika dihubungi Tempo, Rabu, 15 Januari 2014.
Ia menjelaskan, laporan cuaca rutin yang disebut METAR tersebut dikeluarkan oleh Sistem Informasi dan Meteorologi Penerbangan minimal setiap 30 menit. Namun, jika cuaca buruk, Wisnu melanjutkan, laporan bisa diterbitkan lebih cepat. "Laporan tersebut mencakup informasi tentang kondisi angin, jarak pandang, jenis awan, dan hujan.”
Dengan informasi itu, pilot akan mengambil keputusan untuk melanjutkan perjalanan atau tidak. Wisnu mengatakan informasi tersebut disebar melalui radio komunikasi atau Automatic Terminal Information Service (ATIS).
Berbeda dengan belum adanya larangan penerbangan menyusul cuaca buruk tersebut, ternyata pemerintah sudah menerbitkan Maklumat Pelayaran hingga kondisi cuaca membaik. "Karena gelombang di laut masih tinggi, sekitar 3-5 meter di Laut Jawa, Laut Cina Selatan, serta Laut Maluku," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bobby Mamahit.
Ia menjelaskan, maklumat itu dikeluarkan menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan adanya angin kencang, hujan lebat disertai petir, serta gelombang tinggi di perairan Indonesia. Gelombang setinggi 2-3 meter diprediksi muncul antara lain di perairan Sibolga dan Kepulauan Mentawai, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan dan perairan Kepulauan Riau.
MARIA YUNIAR
Terpopuler:
Anas Urbaningrum Ditahan, Dosen Unair Meminta Maaf
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar
Jokowi Kaget Blusukan 'Dikuntit' Caleg PDIP
Perempuan Arab Saudi Dilarang Main Ayunan