TEMPO.CO, Jakarta -Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menargetkan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil / CPO) tahun ini akan mencapai 27,5-28 juta ton. Jumlah itu naik dari tahun lalu yang mencapai 26 juta ton.
"Kenaikan produksi ini karena kita sesuaikan dengan adanya tambahan permintaan," kata Sekretaris Jenderal Gapki, Joko Supriyono pada wartawan, Rabu 15 Januari 2014.
Tambahan permintaan itu, kata Joko, didorong oleh kebijakan pemerintah yang akan menambah konsumsi hingga 3,3 juta ton untuk produksi biofuel Pertamina. "Sampai 2013 kemarin yang sudah ditenderkan kan 2 juta ton, tahun ini akan ditambah sampai 3,3 juta," ujarnya.
Sementara, pertumbuhan pasar ekspor diprediksi tak akan banyak, meski, pertumbuhan antara 200-700 ribu ton masih akan ada. "Ekspor tak jauh berbeda dari tahun lalu yang jumlahnya 21,2 juta ton," kata Joko.
Untuk memicu ekspor, Joko meminta pemerintah mengkaji ulang bea keluar yang saat ini mencapai 9 persen. Tingginya bea keluar itu membuat produk sawit Indonesia sulit bersaing dengan Malaysia yang menetapkan bea keluar 4 persen. Sementara, di pihak lain, India sebagai importir CPO terbesar dunia telah menaikkan bea masuknya dari 7,5 menjadi 10 persen. "Evaluasi ini penting untuk menjaga daya saing kita," ujarnya.
PINGIT ARIA
Terpopuler:
Anas Urbaningrum Ditahan, Dosen Unair Meminta Maaf
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar
Jokowi Kaget Blusukan 'Dikuntit' Caleg PDIP
Perempuan Arab Saudi Dilarang Main Ayunan