TEMPO.CO, Samarinda - PT Pertamina (Persero) menjamin tak akan terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Pasca tenggelamnya Kapal Motor Jaya Utama 2, Pertamina sudah mengirim ulang gas elpiji ke Tarakan dengan KM Sejati Indah.
External Relation PT Pertamina Persero Marketing Operation Region VI Kalimantan, Rudy Biantoro mengatakan KM Jaya Utama 2 yang tenggelam di perairan Tanjung Batu, Kabupaten Berau Kalimantan Timur mengangkut 10.400 tabung untuk di Kota Tarakan. Untuk menggantikannya, PT Pertamina kata Rudy telah mengirim ulang tabung gas elpiji pada Selasa kemarin yang diangkut KM Sejati Indah. (Baca juga : Pengoplos Elpiji Beraksi Dari Gudang Tapioka)
"Kami sudah kirim ulang 10 ribu tabung gas elpiji dengan KM Sejati Indah," kata Rudy Biantoro dihubungi dari Samarinda, Rabu, 15 Januari 2014.
Tak cuma itu, pengiriman ke Kota Tarakan segera menyusul 5.000 tabung gas elpiji lagi dalam waktu dekat. Dengan demikian secara keseluruhan, ada 15 ribu tabung gas elpiji yang dikirim untuk mengganti 10.400 gas elpiji yang tenggelam bersama KM Jaya Utama 2. (Baca juga : Pasokan Elpiji 3 Kg Jakarta dan Jawa Barat Aman)
KM Jaya Utama 2 tenggelam Minggu, 12 Januari 2014 akibat terpaan gelombang dan angin kencang di perairan Kabupaten Berau. Terpaan ombak membuat air masuk ke dalam kapal. Pompa penyedot untuk menguras air tak mampu mengurangi debit air di dalam kapal yang membuat kapal oleng dan karam. (Baca juga : Harga Naik-Turun, Agen Elpiji Merugi Rp 10 Juta)
Bangkai kapal baru di temukan dua hari kemudian di sekitar Pulau Maratua. Enam awak kapal ditemukan selamat dan seorang lainnya masih dalam pencarian.
Atas kejadian ini Rudy meminta masyarakat di Kota Tarakan tak panik dan khawatir soal ketersediaan pasokan gas elpiji. "Karena kami sudah mengantisipasinya dengan mengirimkan lagi dari Balikpapan ke Tarakan," kata Rudy.
FIRMAN HIDAYAT (SAMARINDA)
Terpopuler :
6 Proyek Banjir Ini Bisa Ringankan Kerja Jokowi
Dana Sodetan Banjir Jakarta Rp 500 Miliar
Rupiah Berpeluang Terus Menguat
Pabrik Kedua Honda Telan Rp 3,1 Triliun
Cuaca Ekstrem, Maklumat Pelayaran Dikeluarkan
