TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menulis shodo, atau kaligrafi Jepang, umumnya digunakan tinta cina padat yang dicairkan. Tinta cina berbagai warna sudah mulai digunakan sejak 70 tahun lalu. Selain itu, diperlukan pula kertas tipis yang ditimpa dengan pemberat dari lempengan besi pada bagian atas agar kertas tidak bergeser.
Dalam acara Pameran Shodo, Egusa menampilkan enam kaligrafi dengan gaya berbeda. Dua di antaranya adalah kaligrafi huruf uma, atau kuda, dengan gaya yang berkembang 3,5 abad lalu dan satu hingga dua abad kemudian.
"Kanji belum banyak berkembang 3,5 abad lampau, jadi kaligrafi saat itu masih mirip dengan bentuk benda aslinya," ujar Egusa di acara pembukaan Pameran Shodo, Senin, 13 Januari 2014. Tak hanya kanji uma, Egusa juga membuat kaligrafi bertuliskan "Indonesia", "Jakarta", dan puisi klasik Cina.
Setelah selesai, kaligrafi dibubuhi nama dan cap pembuatnya. Cap tersebut dibuat dengan tinta yang berasal dari air raksa yang dicampur tanaman khusus sehingga mengental dan berwarna merah. Terakhir, bagian dengan tinta tebal pada kaligrafi diserap dengan kertas lain sehingga kaligrafi cepat kering.
Setiap kaligrafi diselesaikan dalam waktu kurang dari satu menit. Meski kaligrafi ini diselesaikan dalam waktu relatif singkat, butuh waktu bertahun-tahun untuk menguasai seni ini. Kaligraf harus dapat menyeimbangkan sisi kosong pada pinggiran kertas dengan kaligrafi. Satu goresan kuas juga harus diambil tanpa ragu-ragu dalam satu tarikan napas.
Pameran Shodo saat ini tengah berlangsung di Japan Foundation, Gedung Summitmas, Jakarta Selatan, hingga 30 Januari 2014. Selain Egusa Yuken, terdapat lima kaligraf lain yang menunjukkan hasil karyanya, yaitu Sugano Seiho, Tanino Shigeko, Masuda Tomoko, Mizuno Hiroko, dan Satoh Toshiyuki.
RATNANING ASIH
Topik Terhangat
Banjir Jakarta | BBM Akil Mochtar | Anas Ditahan | 40 Tahun Malari | Ariel Sharon |
Berita Terpopuler
Song Joong Ki Berlibur di Tengah Wajib Militer
Snoop Dog Jadi Cameo di Video Klip Psy
Kanye West Lobi Editor Vogue Demi Kim Kardashian
SAIA, Karya Terbaru Djenar Maesa Ayu
Sekuel Avatar Siap Diproduksi Awal 2015