TEMPO.CO, Kuwait - Amerika Serikat dan negara-negara Teluk, Rabu, 15 Januari 2014, berjanji menyediakan bantuan kemanusiaan untuk Suriah yang menderita akibat perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun, sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 12 triliun.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dalam pernyataannya yang disampaikan Rabu, 15 Januari 2014, pada acara jumpa pers di Kuwait menyebutkan, negaranya menyiapkan bantuan US$ 380 juta (sekitar Rp 4,6 triliun).
Sedangkan emir Kuwait bakal mengucurkan donasi US$ 500 juta (Rp 6 triliun), Qatar US$ 60 juta (Rp 725 miliar), dan Arab Saudi US$ 260 juta (Rp 3,1 trilun).
Janji bantuan para pendonor itu disampaikan pada sebuah konferensi internasional negara donor di Kota Kuwait, yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, utusan 69 negara, serta 24 organisasi internasional.
Dalam sebuah pidato sambutan, Ban mengungkapkan keterkejutannya melihat statistik di Suriah. Dia mengatakan, separuh penduduk Suriah saat ini benar-benar membutuhkan bantuan kemanusiaan dan 40 persen rumah sakit di Suriah tak berfungsi normal.
Oleh karena itu, kata Ban, PBB membutuhkan dana sebesar US$ 2,3 miliar (Rp 28 triliun) guna membantu 9,3 juta penduduk yang ada di dalam negeri Suriah dan US$ 4,2 miliar (Rp 50 triliun) bagi pengungsi Suriah. Dari jumlah tersebut, diharapkan bisa diperoleh angka US$ 4,1 juta (Rp 49 triliun) pada akhir tahun ini.
Adapun organisasi amal internasional non-pemerintah dalam pertemuan di Kuwait, Selasa, 14 Januari 2014, berjanji akan menyiapkan dana US$ 400 juta (Rp 483 miliar) untuk rakyat Suriah.
Kerry tiba di Kuwait, Selasa, 14 Januari 2014, menyusul pembicaraan di Paris dan Roma di tengah persiapan pertemuan "Jenewa II" yang akan digelar pada 22 Januari 2014.
Salah seorang pejabat yang mendampingi Kerry dalam perjalanan itu mengatakan kepada wartawan, Washington telah menyediakan dana sebesar kurang-lebih US$ 1,3 miliar (Rp 15,7 triliun). Sebesar Rp 8 triliun di antaranya digunakan untuk warga yang ada di dalam negeri Suriah.
Menurut sejumlah lembaga bantuan, 10,5 juta warga Suriah membutuhkan bantuan makanan dan lebih-kurang satu juta anak balita menderita kekurangan gizi. Adapun separuh penduduk Suriah tak mendapatkan pasokan air bersih atau sanitasi memadai.
Libanon merupakan salah satu negara yang menampung pengungsi Suriah sebanyak 900 ribu orang. Negara berikutnya adalah Yordania yang menampung 575 ribu pengungsi, Turki 562 ribu, Irak 216 ribu, dan Mesir 145 ribu.
Pada akhir 2014, jumlah ini diperkirakan akan naik hingga 1,65 juta di Libanon, 800 ribu di Yordania, 1 juta di Turki, 400 ribu di Irak, dan 250 ribu di Mesir.
AL ARABIYA | CHOIRUL