TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bobby Mamahit, menyatakan masih meneliti terhadap kapal yang terbalik di Pelabuhan Tanjung Priok. "Namun, diduga terbaliknya kapal terjadi saat proses pengisian air tawar terhadap kapal," kata Bobby saat dihubungi Tempo, Rabu, 15 Januari 2014.
Ia menjelaskan, dugaan tersebut muncul lantaran sesaat sebelum terbalik kapal dalam keadaan diam, bersandar, serta tidak ada gelombang maupun ombak di sekitar kapal. Bobby mengungkapkan, penelitian tersebut berusaha mencari penyebab pergeseran titik berat kapal.
Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Priok mengatakan, kapal jenis Ro-Ro dengan nama lambung BJL 1 terbalik di Dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok kemarin. "Potensi pencemaran laut akibat tumpahan minyak dari kapal tersebut bisa dihindari," kata Kepala Bidang Keselamatan dan Laik Layar Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Priok, Purgana, dalam keterangan resmi, Selasa, 14 Januari 2014.
Ia mengungkapkan, para petugas Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) sudah memasang oil boom di perairan untuk mengelilingi badan kapal yang terapung dalam kondisi terbalik 90 derajat. Purgana menyebut Kapal BJL 1 milik perusahaan pelayaran PT Bangka Jaya Line itu masih bersandar di Dermaga 107, di samping dermaga kapal penumpang menjelang keberangkatannya pada pukul 02.45 WIB dinihari kemarin.
Kapal dengan bobot 2.555 gross tonnage (GT) dengan jalur pelayaran Tanjung Priok-Pangkal Balam (Belitung) tersebut miring dan nyaris tenggelam dalam persiapan keberangkatannya. Menurut Purgana, proses miringnya hingga terbaliknya kapal termasuk cepat. Ia menyebut awal kapal mengetahui kapal mulai miring pada pukul 02.45 WIB dan kapal terbalik 90 derajat pada 03.05 WIB pada Selasa, 14 Januari 2014.
"Kapal miring dan terbalik ke kiri dalam keadaan terapung di sisi dermaga," kata dia. Kapal Ro-Ro itu membawa 23 orang kru, 20 penumpang, serta sopir dan kernet sebanyak 24 orang. Sementara itu, ada enam kendaraan besar roda empat, 13 kendaraan kecil serta dua kendaraan roda dua. Ia mengungkapkan, para penumpang dan kru sudah dibawa ke rumah sakit.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi PLP Tanjung Priok, Yudi Kusmiyanto mengatakan kegiatan pemasangan oil boom dilakukan pada 08.30 WIB - 10.30 WIB kemarin. Selanjutnya, kegiatan penanganan dilanjutkan dengan pemasangan skimmer untuk menyedot tumpahan minyak. "Peralatan dan anggota tim melakukan penyedotan minyak yang tumpah dari kapal ke perairan," ujar Yudi.
MARIA YUNIAR
Terhangat:
Banjir Jakarta Anas Ditahan Ariel Sharon Terbang dari Halim Terminal Lebak Bulus
Terpopuler:
Akil Timbun Dolar di Tembok Ruang Karaoke
Urusan Makan Anas Urbaningrum Bisa Bikin Repot KPK
Arti Kado Tahun Baru Anas Versi Ipar SBY