TEMPO.CO, Jakarta - Meski Rusdi Kirana menegaskan tak akan mencampurkan aktifitas barunya di Partai Kebangkitan Bangsa dengan bisnis Lion Air, bukan berarti kedua entitas tak bisa bekerja sama. Misalnya, PKB bisa saja memanfaatkan badan luar pesawat sebagai media iklan politik pada masa kampanye Pemilu 2014.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, penggunaan armada untuk media iklan politik sangat memungkinkan untuk dilakukan. "Asal sesuai aturan pemilu," kata Edward ketika dihubungi Tempo, Kamis, 16 Januari 2016.
Edo--begitu Edward biasa disapa--mengingatkan PKB dan Lion adalah dua entitas yang berbeda. PKB terikat aturan main pemilu. Adapun Lion juga harus menjalankan pengelolaan perusahaan yang baik. "Jadi, kalau ada kerja sama seperti itu, harus berdasarkan kesepakatan bisnis, bukan politis," katanya. "Ini kan sama juga politikus yang punya televisi. Bisa bekerja sama, asal sesuai aturan."
Menurut Edo, hingga hari ini, belum ada pembicaraan satu pun kerja sama antara perseroan dengan PKB.
Seperti diberitakan, pada Ahad lalu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menunjuk Rusdi Kirana sebagai wakilnya. Dengan bergabungnya bos Lion Air tersebut, PKB kini mempunyai dua wakil ketua umum: Rusdi dan Nur Syabani.
Kalangan pengamat politik mensinyalir motif pendanaan di balik penunjukkan Rusdi sebagai Wakil Ketua PKB. Maklum, Rusdi yang baru 14 tahun mendirikan Lion bersama kakaknya, Kusnan Kirana, kini melejit di jajaran orang paling tajir di Indonesia. November lalu, Forbes menempatkannya di urutan ke-29 orang terkaya Indonesia dengan estimasi kekayaan senilai US$ 1 miliar.
Saat ini Grup Lion mengoperasikan 150 armada untuk melayani 83 rute penerbangan. Pada 2012, Kementerian Perhubungan mencatat Lion sebagai maskapai yang paling banyak mengangkut penumpang domestik, yakni sekitar 23,93 juta penumpang atau 37,6 persen dari total 63,63 juta penumpang. Adapun tahun lalu, perseroan memperkirakan jumlah penumpang Lion mencapai 32 juta orang.
AGOENG WIJAYA
Baca juga:
BBM Lengkap Akil Soal Idrus, Setya, & Pilgub Jatim
Ruhut Tuding Jokowi Memble Hadapi Banjir
Akil Kesal pada Idrus Marham Soal Pilkada Jatim
Otto Hasibuan Mundur Sebagai Pengacara Akil
Djoko Kirmanto: Jokowi Jangan Ambil Wewenang Pusat