TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan dengan akuisisi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk oleh PT Pertamina (Persero) maka dengan sendirinya masalah open access pipa PGN akan selesai. Dahlan mengatakan bahwa masing-masing BUMN tersebut mempunyai ide demi kemajuan bangsa dan pelayanan masyarakat yang lebih baik.
"Masa depan Indonesia adalah bertumpu pada gas, hal ini karena sumber minyak yang ditemukan lebih sedikit dibandingkan dengan sumber gas," ujar Dahlan dalam konferensi pers di gedung Kementerian BUMN, Kamis, 16 Januari 2014. (Baca juga : DPR : Merger Pertamina-PGN Belum Disetujui)
Kelak, setelah rencana merger kedua BUMN ini selesai, pembangunan pipa gas di perkotaan dan beberapa kota besar di Indonesia bisa cepat selesai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. "Hal ini sama seperti yang ada di negara modern, jadi tidak seperti sekarang, gas elpiji disalurkan dalam bentuk tabung," ujar Dahlan. (Baca juga : Bangun Infrastruktur Gas, PGN Butuh Mitra )
Akhir pekan lalu, beredar kabar bahwa Kementerian BUMN telah menyetujui akuisisi PGN oleh Pertamina berdasarkan risalah rapat Kementerian BUMN tertanggal 7 Januari 2014. Skenario yang diinginkan Pertamina adalah menggabungkan PT Pertamina Gas (Pertagas) dengan PGN. Selanjutnya, perusahaan hasil merger menjadi anak usaha Pertamina. Proses akuisisi diperkirakan memerlukan waktu delapan bulan, termasuk eksekusi selama 3,5 bulan.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler :
Ditolak Merger, SCTV Ajukan Gugatan ke Pengadilan
Pertamina Kirim Ulang Elpiji 3 Kg ke Tarakan
SCTV dan Indosiar Mau Merger, Ditjen Pajak Tolak
Aksi Ambil Untung, IHSG Hari Ini Naik 1,16 Persen
Cara Gita Wirjawan Bikin Pasar Tak Kotor dan Bau