TEMPO.CO, Jakarta - Balai Inseminasi Buatan Lembang, Bandung mulai mengekspor semen beku atau sperma sapi yang dibekukan, untuk inseminasi buatan pembibitan sapi ke Malaysia.
"Ekspor perdana pada akhir 2013 lalu ke Kinabalu, Malaysia. Kendati jumlahnya masih terhitung kecil, yang paling penting Malaysia sudah mengakui produk kita," kata Oloan Parlindungan, Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian di kantornya di Lembang, Kamis, 16 Januari 2014.
Menurut dia, ekspor perdana itu masing-masing seribu dosis untuk semen beku jenis sexing dan unsexing sapi perah dengan nilai ekspor setara Rp 190 juta. Semen beku sapi perah itu lebih diminati negara jiran yang sebelumnya menggunakan semen beku yang diimpor dari Kanada dan Selandia Baru.
Malaysia tertarik menggunakan semen beku sapi perah Indonesia karena iklim negara itu yang hampir sama dengan Indonesia. "Pasar kita sebenarnya bisa untuk daerah Asia, " kata dia.
Oloan mengatakan, permintaan dalam negeri sendiri sejak 2011 lalu cenderung turun akibat bisnis peternak lokal terpukul oleh kebijakan impor sapi. Puncak permintaan semen beku sapi perah lembaganya sempat menembus 1,89 juta dosis pada 2010, dan terus anjlok sejak 2011 hingga puncaknya pada 2012 lalu. Pada 2011 permintaan turun jadi 1,6 juta dosis, lalu pada 2012 turun lagi menjadi 1,54 juta dosis.
Pada 2013 permintaan semen beku dalam negeri mulai menunjukkan tren naik. Kendati realisasi permintaan hanya 1,457 juta dosis, tapi itu terjadi akibat moratorium penggunaan semen beku menunggu proses terbitnya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 72/2013. Akibat menunggu terbitnya Peraturan Menteri itu, permintaan pengadaan 22 mitra kerja Balai, yang bisa lolos hanya separuhnya, 11 mitra kerja. "Sisanya ditangguhkan," ujar Oloan.
Dia optimis permintaan semen beku sapi pada 2014 ini mulai pulih mengingat harga daging sapi yang tinggi menarik peternak lokal mulai berproduksi. Selain itu, Permentan No. 72/2013 dinilai mempermudah proses pengadaan semen beku di daerah untuk mendongkrak populasi sapi.
Oloan memprediksi permintaan semen beku sapi perah pada 2014 imencapai 1,5 juta dosis. Proses persetujuan kementerian untuk pengadaan Kerjasama Optimalisasi distribusi semen beku itu baru diproses sekitara Maret nanti, menunggu kontrak berjalan berakhir.
Saat ini permintaan pengadaan sudah datang dari Jawa Timru dan Jogjakarta sebanyak 700 ribu dosis. Jawa Timur menaikkan jumlah pesanan yang biasanya 200 ribu dosis menjadi 557 ribu dosis.
Direktur Pembibitan, Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan, Abu Bakar mengatakan, cadangan nasional untuk stok semen beku sapi menembus 6 juta dosis. "Kita bahkan ekspor tahun kemarin ke Malaysia, Karzakstan, dan Timor Leste," kata dia.
Menurut Abu, Kementerian Pertanian memproyeksikan penggunaan inseminasi buatan mulai tahun ini untuk mendongkrak produksi sapi lokal. "Produksi semen beku kita arahkan ke lokal, yakni untuk sapi Bali, sapi PO, dan sapi Madura," kata dia.
AHMAD FIKRI