TEMPO.CO, Manado - Dua hari usai diterjang banjir bandang, warga Kota Manado mulai berbenah membersihkan lumpur sisa-sisa banjir. Berdasarkan pantauan Tempo, warga Manado masih kesulitan membersihkan lumpur yang masuk ke rumah mereka karena tebalnya lumpur. "Pece (lumpur) cukup tebal. Jadi harus pakai skop kalau mau bersihkan rumah," kata Rahmadian, warga Kelurahan Banjer, Kecamatan Tikala, saat ditemui, Jumat, 17 Januari 2014.
Banjir bandang menghantam enam daerah di Sulawesi Utara termasuk Manado, Rabu lalu. Akibatnya, sedikitnya 15 warga tewas, 2 hilang, dan 16 ribu berada di pengungsian. Selain lumpur yang tebal, warga juga sulit membersihkannya karena kesulitan air.
Menurut Rahmadian, hal ini akibat belum aktifnya kembali aliran listrik, sehingga warga Manado kesulitan mengambil air untuk menyiram sisa-sisa lumpur keluar dari rumah mereka. "Warga tak bisa pasang pompa air karena tidak ada listrik. Jadi masih bersihkan secara manual saja, nanti kalau sudah ada listrik, baru dipel lagi dengan air bersih," kata Rury Iklas, warga Singkil kepada Tempo.
ISA ANSHAR JUSUF
Topik terhangat:
Banjir Jakarta 40 Tahun Malari BBM Akil Mochtar Anas Ditahan Ariel Sharon
Berita lain:
Angel Lelga Tuding Nurul Arifin di Mata Najwa
Jokowi-Ahok Dinilai Lebih Bekerja Dibanding Pusat
Loyalis Anas: Pemecatan Pasek Blunder Demokrat
BBM Ciliwung Jebol, Ahok: Fitnah Kok Bego
Suap SKK Migas, KPK Geledah Rumah Sutan di Bogor