TEMPO.CO, Manado - Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat, 17 Januari 2014, sekitar pukul 15.00 Wita digoyang isu tsunami. Isu ini menyebar karena jembatan di daerah bisnis Boulevard ambruk.
Ribuan warga yang berada di pusat Kota Manado langsung berhamburan melarikan diri mencari tempat-tempat yang tinggi. Sejumlah warga yang di tinggal di dekat pesisir Pantai Malalayang langsung meninggalkan rumah mereka menuju Kelurahan Winangun dan Kelurahan Wanea yang lokasinya lebih tinggi.
Arus lalu lintas menjadi lumpuh total karena masyarakat berebut melarikan diri dari kawasan Boulevard. Banyak juga yang melawan arus karena ketakutan akibat isu tsunami.
Wakil Wali Kota Manado Harley A.B. Mangindaan lewat pengeras suara berupaya menenangkan warga sambil menerangkan bahwa tidak ada tsunami yang akan menerpa Kota Manado. "Tidak ada tsunami. Itu hanya isu menyesatkan. Warga diharapkan tenang dan jangan panik," kata Harley berulang-ulang.
Menurut Harley, isu tsunami muncul dengan memanfaatkan jembatan yang ambruk. "Mereka menyebarkan isu tersebut untuk membuat masyarakat panik dan meninggalkan rumah. Kemungkinan ini dilakukan oleh orang yang ingin menjarah rumah kosong-kosong setelah ditinggalkan penghuni secara terburu-buru," ujarnya.
ISA ANSHAR JUSUF
Terpopuler :
Sengketa TPI, Tutut Minta Hary Tanoe Taat Hukum
Laba Anjlok, Kinerja PDAM Tangerang Dievaluasi
BI: Penggunaan Bitcoin Melanggar Undang-undang
Nilai Ekspor Surakarta di 2013 Merosot
Mogok, Wewenang Kepanduan Pelindo II Bisa Dicabut
Lion Air Tak Campuri Politik Rusdi