TEMPO.CO, Jakarta -Banjir akibat hujan yang turun terus-menerus sejak Senin, 13 Januari lalu membuat jalan raya Kapuk, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 30 - 50 cm. Banjir terjadi sepanjang hampir 2 km, sebelum kantor kelurahan hingga ke arah Pesing.
Irawan (27), warga RT 14 RW 11, Kapuk mengatakan sebelumnya baru kali ini banjir merendam daerah tempat tinggalnya. "Dulu banjir hanya di wilayah RW 1," kata dia, Jumat, 17 Januari 2013. "Sejak Senin sore air terus menggenang dan naik terus hingga sebetis orang dewasa, sekarang sudah agak surut."
Banjir yang tak kunjung surut sejak 4 hari lalu membuat aktivitas warga di wilayah ini terhambat. "Jadi susah mau ke mana-mana," kata Irawan.
Berdasarkan pantauan Tempo pada Jumat sore, lalu lintas di Jalan Raya Kapuk terhambat akibat banyak kendaraan yang mogok setelah menerobos genangan air, ditambah aktivitas masuk keluar kendaraan di pergudangan dan pabrik di sepanjang jalan tersebut.(Baca : Banjir Belum Surut Hingga Malam Ini)
Banjir di wilayah RW 01, Kelurahan Kapuk, atau yang dikenal dengan nama Kampung Apung hingga hari ini telah surut menjadi tinggal 1 meter. "Kemarin masih 1,5 meter," ujar Sri (44) warga RT 10, RW 01.
Namun warga Kampung Apung memilih bertahan di rumah masing-masing daripada mengungsi. "Enakan di rumah, untung rumah saya ada lantai duanya," kata Sri.
Juki (55), tetangga Sri di Kampung Apung menuturkan banjir yang terjadi sejak Senin ini disebabkan saluran air yang tidak berfungsi. "Harusnya kedalaman saluran 2 meter, tapi waktu warga mengecek hanya 1 meter kurang." Akibatnya, kata dia, mesin pompa untuk membuang genangan air tidak bekerja maksimal. "Pompa juga hanya ada satu di Jalan Kapuk Pogar."
PRAGA UTAMA
Berita Terpopuler
Titik-titik Banjir Jumat Pagi Ini
Ahok: Kampanye di Tempat Bencana Tak Akan Diingat
Banjir Bandang Jakarta Bukan Karena Hujan
BMKG: Banjir Jakarta 2014 Bukan Karena Curah Hujan
Hampir Seluruh Tanjung Priok Terendam Air