TEMPO.CO , Jakarta:-Gelombang tinggi melanda perairan Jawa Timur. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Surabaya mengeluarkan peringatan untuk aktifitas pelayaran.
"Mulai dua hari lalu sampai 6 hari ke depan, gelombang memang tinggi di perairan utara dan selatan Jawa Timur," kata Staf Pusat Informasi dan Data BMKG Maritim Perak Surabaya, Eko Prasetyo saat dihubungi Tempo, Jumat, 17 Januari 2014.
Menurut Eko, tinggi gelombang bisa mencapai 3-5 meter. Bahkan, selama dua hari ke depan, gelombang tinggi 5 meter terjadi di Laut Jawa. Eko menjelaskan gelombang tinggi ini disebabkan adanya pusat tekanan udara rendah di Australia bagian utara.
Akibatnya angin dari segala penjuru tertuju kesana sehingga menjadikan Indonesia sebagai landasan pacu angin. Kecepatan angin yang dihasilkan bisa lebih dari 65 kilometer per jam dengan tekanan udara hingga 999 milibar.
Dikatakan Eko, tekanan udara tersebut belum bisa disebut dengan badai tropis. Sebab, badai tropis biasanya dihasilkan dari tekanan udara di bawah 1000 milibar atau kurang dari 990 milibar. Meski demikian, adanya gelombang tinggi membuat BMKG langsung mengeluarkan peringatan dini untuk aktifitas pelayaran.
Hal itu diakui oleh Humas Syahbandar Utama Tanjung Perak Marzuki. Berdasarkan peringatan BMKG tersebut, pihak Syahbandar mengirimkan surat edaran berupa himbauan ke perusahaan pelayaran untuk menunda aktifitas pelayarannya mulai 15-21 Januari 2014. Mengingat kondisi gelombang setinggi 6 meter di Laut Jawa, Masalembu, Kalimantan dan Sulawesi.
Himbauan itu ditujukan bagi kapal kargo dan Roro dengan bobot 1000-1200 gross weight tonnage. "Tapi (yang tunda) tidak seberapa banyak. Karena yang dari sana juga menunda ke Surabaya," kata Marzuki.
AGITA SUKMA LISTYANTI