TEMPO.CO, Jakarta - Mengutip kata pepatah, "fitnah lebih keji dari pembunuhan", Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelaskan bahwa dirinya pun tak suka bila difitnah. Dalam buku terbarunya yang berjudul Selalu Ada Pilihan, SBY menjelaskan bahwa kehidupannya sebagai presiden selalu diterpa fitnah tanpa alasan yang jelas.
"Kalau ditanya oleh rakyat apa yang paling mengganggu hati dan pikiran saya, jawaban saya jelas dan pasti: Fitnah. Kemudian jika ditanya lagi berapa banyak fitnah yang saya terima, jawaban saya juga cepat dan mudah: saya sudah lupa. Banyak," kata SBY.
Lewat bab yang berjudul Hujan Fitnah yang Sambung-Menyambung, SBY juga menceritakan beberapa fitnah yang menyeret dirinya. Mulai dari tuduhan tengan dirinya yang mengeluarkan perintah untuk melakukan bail-out Bank Century pada 2008 dan saat menerima penghargaan dari Kerajaan Inggris, Knight Grand Cross of the Order of Bath, yang dianggap hanya untuk komunitas Kristiani.
"Sebenarnya, saya telah mempersiapkan hati saya untuk menghadapi kritik, hujatan, dan serangan-serangan, karena memang seperti itulah takdir seorang pemimpin," kata SBY.
Namun, sembari menjelaskan masalah fitnah tentang dirinya, SBY juga memberi pesan kepada pembacanya jika mengalami hal serupa. "Janganlah kecil hati dan merasa dunia sudah kiamat jika Anda dihujani dengan fitnah. Anggaplah semua itu sebagai ujian dan cobaan Tuhan atas anugerah yang diberikan kepada Anda," kata SBY.
RINDU P HESTYA
Berita Lain:
Ani Yudhoyono: Ini Tustel Pribadi, Paham?
Adnan Buyung Tantang KPK Bawa Anas ke Pengadilan
Jokowi Dapat Teguran Gamawan
Elektabilitas Turun, Jokowi Masih Unggul Jauh
Unair: Terlalu Dini untuk Minta Maaf Soal Anas
