TEMPO.CO, Jakarta -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutuskan memutus aliran listrik dengan memadamkan pasokan dari gardu distribusi karena curah hujan yang masih tinggi. "Masih terdapat 309 gardu distribusi yang dipadamkan," kata Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Roxy Swagerino, Sabtu, 18 Januari 2014.
Ia menjelaskan, pemadaman dilakukan untuk menjamin keamanan masyarakat. Berdasarkan status pada 18.00 WIB Sabtu ini, 18 Januari 2014, lebih dari 309 gardu yang dipadamkan tersebut berada di Cengkareng, Teluk Naga, Lenteng Agung, Bandengan, Cempaka Putih, Kramatjati, Jatinegara, Marunda, Menteng, Tanjung Priok, Pondok Kopi, dan Pondok Gede. "Jumlah ini menurun dari posisi sebelumnya, 516 gardu, pada pukul 09.00 WIB," ujarnya. Roxy menyebutkan hingga kini PLN melakukan pantauan melalui posko siaga banjir.
Roxy menuturkan, PLN akan kembali mengalirkan listrik jika keadaan rumah pelanggan, sekitar rumah pelanggan, maupun gardu distribusi sudah benar-benar kering dan siap dialiri listrik. PLN pun memberikan imbauan kepada masyarakat yang terkena banjir untuk memastikan Meter Circuit Breaker (MCB) dalam posisi off, serta mematikan semua peralatan listrik dengan mencabut kabel dari stop kontak.
"Setelah banjir surut dan keadaan aman, keringkan peralatan listrik, seperti saklar dan stop kontak, yang sempat terendam sebelum digunakan kembali," kata Roxy. Ia mengatakan petugas PLN juga akan melakukan assessment terhadap gardu distribusi umtuk memastikan keadaan aman sebelum menyalurkan listrik.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler
Suara Kesal Ahok: Kenapa Harus Tunggu Genangan?
Singgung Banjir, Presiden Bacakan SMS Ani SBY
Jokowi Minta Pintu Air Arah Istana Dibuka
Ani SBY Tertawa Dipanggil Ibu Presiden
Pintu Air Manggarai Tahap Kritis