TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Gading Komisaris Polisi Sutriyono mengatakan kematian seorang Satpam di Kelapa Gading hingga kini masih menjadi tanda tanya. Sebelumnya, kematian seorang yang belum diketahui identitasnya itu dikatakan sebagai korban sengatan listrik saat menolong korban banjir.
"Kami sudah memeriksa sekita TKP dan tidak ada aliran listrik," kata Sutriyono kepada Tempo, Sabtu, 18 Januari 2014. Polisi juga, kata dia, telah memeriksa sekujur tubuh korban dan tidak ditemukan tanda-tanda penyengatan. "Memang ada luka di pergelangan tangan korban tapi itu bukan sengatan, hanya luka tergores akibat benturan."
Selain itu, mayat lelaki yang terbujur kaku itu juga mengeluarkan busa dari mulutnya. "Itu yang menjadi tanda tanya," katanya. Sementara, saksi juga tidak tahu menahu tentang kejadian sebelum lelaki itu ditemukan tewas di sebuah jalan. "Saksi tahunya sudah tergelak di jalan dan enggak tahu pasti apa yang terjadi."
Memang ada yang menghembuskan informasi bahwa korban meninggal karena tersetrum saat menolong korban banjir. Tapi keterangan lapangan menyatakan informasi itu tidak benar. "Sekarang kami masih menunggu hasil otopsi, besok baru diketahui," katanya. Selain menunggu hasil otopsi, polisi juga akan mendalami kasus itu dengan mencari saksi lain.
Hingga saat ini, mayat korban masih berada di Rumah Sakit Citro Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan outopsi. Kepolisian Kelapa Gading juga masih menunggu keluarga korban untuk mengungkap identitas pelaku.
Diberitakan sebelumnya, seorang Satpam yang belum diketahui identitasnya meninggal karena tersengat listrik di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu, 18 Januari 2014. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Bambang Musyawardhan mengatakan Satapam tersebut meninggal di tempat ketika menolong korban banjir.
"Dia masuk ke air untuk menolong korban banjir, tanpa sengaja di memegang kabel yang masih dialiri listrik," kata Bambang.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler
Ani Yudhoyono: Ini Tustel Pribadi, Paham?
Adnan Buyung Tantang KPK Bawa Anas ke Pengadilan
Jokowi Dapat Teguran Gamawan
Ani Yudhoyono Berang Ditanya Kepemilikan Kamera
Elektabilitas Turun, Jokowi Masih Unggul Jauh