TEMPO.CO , Tuban-- Tuban gudangnya arak? Bisa saja benar. Betapa tidak, selama bertahun-tahun, kabupaten berjuluk Bumi Ronggalawe ini, dikenal sebagai produsen arak dengan peredarannya hampir ke seluruh Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah.
Data Satuan Polisi Pamong Praja Tuban dan kepolisian setempat, arak diproduksi di enam desa Kecamatan Semanding. Wilayah yang lokasinya bersebelahan dengan Kota Tuban ini, terdapat sedikitnya 124 usaha rumahan pembuat arak. Di Desa Prunggahan Kulon ada 60 tempat, Desa Tegalagung 38, Desa Kedung Ombo 6, Desa Semanding 3, Desa Penambangan 2, dan Desa Kejagung 1.
Terdapat 380 orang yang bekerja di industri minuman keras tersebut, mulai 4 sampai 30 orang per produsen. Hasil gabungannya lumayan jumbo, 61 ribu liter arah per hari.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Tuban Hery Muharwanto mengatakan para tenaga kerja itu bekerja mulai dari proses fermentasi, penyulingan, mencampur bahan baku, hingga pemasaran. "Paling banyak di bagian pemasaran," katanya kepada Tempo, Jumat, 17 Januari 2014.
Menurut Hery industri arak rumahan tersebut diperkirakan telah berjalan lebih dari 50 tahun. "Sudah turun-temurun," ujarnya.
Kabarnya, arak Tuban juga telah mencapai Semarang dan Jakarta, meski tanpa pajak. "Semacam pasar gelap," kata seorang sumber Tempo di Tuban.
Para distributor arak di Tuban mempunyai divisi khusus untuk mengantar hasil produksi mereka ke kota lain. Parman, pedagang minuman keras di Cepu, Jawa Tengah, peminat arak Tuban di daerahnya tergolong banyak.
SUJATMIKO