TEMPO.CO, Malang - Seorang pengunjung Pantai Nganteb, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, hilang terseret ombak, Ahad, 19 Januari 2014. Korban bernama Prima Utama Pangabean, 21 tahun, asal Jalan Tempatung Nomor 42, Kecamatan Sangata, Kutai Timur.
"Tim SAR (search and rescue) masih berusaha mencari korban," kata Kepala Satuan Polisi Perairan Malang Inspektur Satu Slamet Priyono. Prima yang juga tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Sastra Inggris Universitas Brawijaya, Malang, ini mengunjungi Pantai Nganteb bersama sejumlah teman kuliah dengan mengendarai sepeda motor. Mereka menginap sejak Sabtu, 18 Januari 2014.
Menurut informasi, pada Ahad pagi, Prima dan kawan-kawannya bermain di tepi pantai. Mereka bermain bola voli pantai dan mandi di pantai. Tiba-tiba, salah seorang temannya bernama Dino berteriak-teriak karena terseret ombak. Melihat kejadian itu, Prima langsung meloncat berusaha menolong Dino.
Setelah Dino berhasil ditarik, ternyata ganti Prima yang terseret keganasan gelombang pantai selatan. Teman-teman lainnya serentak berusaha menolong, namun mereka kesulitan menemukan tubuh korban. Putus asa, mereka melaporkan kejadian tersebut ke petugas.
Operasi pencarian langsung digelar dengan melibatkan sejumlah tim SAR. Mereka menyisir tepi pantai menggunakan perahu karet, terutama di titik hilangnya korban. Namun, sejauh ini, tim SAR belum menemukan tenda-tanda keberadaan korban.
Baca Juga:
Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, mencatat gelombang tinggi terjadi di perairan selatan Jawa Timur. Angin berembus dengan kecepatan hingga 40 kilometer per jam dari arah barat daya ke barat laut. Tekanan udara rendah di bawah 1.000 milibar (mB). Tekanan cenderung menurun di Samudera Hindia di sebelah Nusa Tenggara Timur.
"Selama sepekan ke depan berpotensi terjadi angin kencang dan gelombang tinggi," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Rahmatullah Adji. Untuk itu, nelayan atau wisatawan di pantai selatan diimbau waspada dan berhati-hati. Gelombang tinggi berbahaya dan mengancam keselamatan nelayan.
EKO WIDIANTO