TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada memperkirakan indeks masih rawan aksi jual pada perdagangan pekan depan. Sebab, pada perdagangan akhir pekan lalu Ahad indeks mulai menunjukan pelemahan seiring aksi profit taking. Ke depan, ia memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) akan berada pada rentang support 4.280-4.345 dan resisten pada 4.448-4.474.
“Membuat rawan untuk profit taking. Waspadai adanya pelemahan jika sentimen yang ada kurang mendukung untuk menciptakan tren penguatan lanjutan,” katanya dalam analisanya, Ahad, 19 Januari 2014.
Sepanjang pekan kemarin, asing berbalik tercatat melakukan aksi beli senilai R p3,27 triliun dari sebelumnya melakukan aksi jual senilai Rp 361,86 miliar. Jelang akhir pekan, kembali melemahnya rupiah sedikit menghambat laju IHSG, terutama dengan mulai adanya aksi profit taking.
Adanya pemberitaan bahwa Bank Dunia memberikan penilaian pesimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kembali variatifnya laju bursa saham Asia membuat pelaku pasar termotivasi untuk melakukan aksi jual hingga di akhir pekan. Pada perdagangan Senin 20 Januati 2014, diperkirakan IHSG akan berada pada level support 4.375-4.395 dan level resisten 4.425-4.438.
Untuk pekan depan, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen adalah Westpac consumer confidence & inflation Australia; Industrial production, BoJ Interest rate decision, All industry activity index, leading composite index Jepang; GDP growth rate, industrial production, & retail sales China MBA mortgage applications, initial jobless claims, national activity index, house price index, existing home sales, chainstore sales, & Redbook AS; dan lainnya.
ANANDA PUTRI