Ecclestone Mundur dari F1, Siapa Penggantinnya?
Reporter: Tempo.co
Editor: Nurdin Saleh TNR
Minggu, 19 Januari 2014 03:55 WIB
David Beckham ditemani Chief Executive F1 Bernie Ecclestone (kanan) berkeliling area pit sirkuit Marina Bay City, Singapura (22/9). REUTERS/Pablo Sanchez
Iklan
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Hampir 40 tahun Bernie Ecclestone, yang kini berusia 83 tahun, mengatur ingar-bingar bisnis olahraga balapan mobil Formula 1. Kini tampuk kekuasaan yang membuat Ecclestone  seperti tak tersentuh mulai terancam.  Pria berusia 83 tahun itu terjerat kasus dugaan penyuapan terkait dengan penjualan saham Formula 1 delapan tahun lalu. Kamis lalu, Ecclestone melepas jabatannya sebagai direktur di Formula 1.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gerhard Gribkowsky adalah orang yang “menyeret” Ecclestone dalam pusaran masalah. Tahun lalu, dalam sidang di Muenchen, Jerman, bankir itu tidak melawan semua tuntutan yang diarahkan kepadanya. Ia mengaku menerima suap dari Ecclestone. Gribkowsky divonis 8 tahun 6 bulan penjara karena menerima suap, menggelapkan pajak, dan melanggar perjanjian.

Kasus ini berawal dari kecurigaan atas penjualan 47 persen saham Formula 1 ke perusahaan swasta CVC Capital Partners pada 2005. Gribkowsky adalah bankir dari Bank BayernLB, yang bertanggung jawab atas penjualan tersebut. Harga penjualan saat itu tidak diketahui. Namun estimasi nilai Formula 1 diperkirakan sebesar US$ 2-4 miliar atau setara dengan Rp 48,36 triliun.

Ecclestone dituding membayar Gribkowsky sebesar 27 juta pound sterling (US$ 45 juta). Ecclestone diduga merogoh koceknya sendiri sebesar 10 juta pound dan sisanya diambil dari rekening keluarga yang, menurut dia, tidak berada di bawah kendalinya. Pembayaran itu diperkirakan dilakukan antara Juli 2006 dan Desember 2007.

Diduga Ecclestone menyuap untuk menjamin Formula 1 dijual ke perusahaan yang diinginkannya. Ecclestone juga dituding menerima komisi sebesar US$ 41 juta dari hasil penjualan saham. "Ecclestone bukan korban pemerasan, dia ikut berpartisipasi dalam penyuapan," kata jaksa Christoph Rodler, seperti ditulis Associated Press.

Ecclestone bakal menghadapi sidang perdananya akhir April nanti. Jika terbukti melakukan penyuapan, Ecclestone terancam hukuman bui hingga 10 tahun.

Ecclestone kini tak lagi menjadi direktur, tapi tak sepenuhnya pergi dari Formula 1. Ia masih bisa menjalankan roda bisnis Formula 1 dengan porsi kecil mencakup "kegiatan harian". Ia tak lagi punya otoritas menyetujui, apalagi menandatangani, "kontrak penting".

Urusan kontrak penting dan bisnis Formula 1 kini dialihkan ke Direktur Utama Peter Brabeck-Letmathe dan wakilnya, Donald Mackenzie. Mackenzie adalah rekan pendiri CVC Capital Partners, pemegang saham mayoritas Formula 1. November tahun lalu, Mackenzie mengatakan, “Ecclestone bakal dipecat jika benar-benar terbukti melakukan tindakan kriminal.”

Kabar tentang pengganti Ecclestone langsung menyebar begitu kasus ini merebak. Justin King, bos perusahaan retail terbesar kedua di Inggris, serta Direktur Eksekutif Liga Primer Inggris Richard Scudamore sempat disebut sebagai pengganti Ecclestone.

Bos tim Red Bull, Christian Horner, orang yang digadang-gadang sebagai pengganti paling potensial, mengatakan Formula 1 masih membutuhkan Ecclestone, meski pria itu tengah tersandung perkara. Presiden Ferrari Luca di Montezemolo menyarankan agar Formula 1 melakukan perubahan seandainya para penuntut umum Jerman benar-benar melancarkan aksinya. “Jika Bernie dituntut, dia harus mundur. Ini kejadian buruk untuk F1.”

Ecclestone belum menyerah. Ia mengatakan direksi mendukungnya dan bakal menjalankan bisnis Formula 1 lagi. “Pada saat kasus ini selesai, aku akan kembali,” ujarnya.

GUARDIAN | BBC | TELEGRAPH  | GABRIEL TITIYOGA

Berita LainMourinho Minta Maaf kepada MoyesMoyes: Rooney Tak Siap Main Lawan ChelseaLawan Sampdoria, Barzagli Kembali Perkuat JuventusAncelotti: Bale Pemain yang Rendah HatiChelsea Jual De Bruyne ke WolfsburgData dan Fakta Liverpool vs Aston Villa

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi