TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Tanfidz Front Pembela Islam Jawa Tengah, Syihabudin, menuding massa yang mencegat mobilnya adalah kelompok dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Syihabudin dihadang massa seusai memberikan ceramah pada Senin dinihari, 20 Januari 2014. "Itu Banser," katanya ketika dihubungi Tempo, Senin siang.
Menurut dia, sejak awal telah mendengar desas-desus akan ada sekelompok Banser yang akan menurunkannya dari podium ketika berceramah. Namun, hingga pengajian usai, kabar itu tak terbukti. Lalu, sekitar 1 hingga 2 kilometer setelah meninggalkan lokasi pengajian, mobil yang ditumpanginya dihentikan sekelompok orang. "Mereka memukuli mobil saya," katanya.
Saat itu, ia melanjutkan, ada tiga orang di dalam mobil: Syihabudin dan asistennya serta sopir. "Ada 400 Banser," katanya, memperkirakan jumlah pencegatnya.
Ia yakin pencegatnya berasal dari Banser. Tak hanya mengenali lewat seragam dan atribut yang dikenakan, ia menuturkan, seorang komandan Banser yang ia kenal bahkan datang dan berbicara dengannya.
Ketua GP Ansor Wonosobo Asma' Khozin membantah massa pencegat dan penganiaya Syihabudin berasal dari Banser. "Banser tidak melakukan itu," katanya.
Ia mengatakan tak berada di lokasi ketika peristiwa itu terjadi. Namun, berdasarkan laporan yang ia himpun dari anggotanya disebutkan memang ada sejumlah personel Banser di lokasi. Jumlahnya tak banyak, hanya lima orang. "Yang nyegat itu massa, tidak tahu juga siapa mereka," katanya.
Menurut dia, kelima anggota Banser itu berada di lokasi kejadian karena ditugaskan untuk membantu menjaga keamanan dan keselamatan Syihabudin. Selain Banser, selama perjalanan pulang dari pengajian, rombongan Syihabudin pun mendapat kawalan polisi. "Malah (anggota Banser) ikut kena pukul," katanya.
ANANG ZAKARIA
Berita lain:
Curhat SBY Soal Hubungannya dengan Mega
Eto'o Hat-trick, Chelsea Bantai MU
4 Alasan Bupati Tangerang Tolak Sodetan Cisadane
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Primer Inggris
5 Pesohor Ini Rela Membayar untuk Seks