TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie menilai berita majalah Tempo ihwal suap pembangunan gedung Dewan menyesakkan dada. Marzuki menilai informasi yang digunakan oleh Tempo belum valid. Akibatnya, dia dijadikan bulan-bulanan media.
"Kita diarahkan bahwa semua korupsi, lama-lama beneran korupsi kita," kata Marzuki saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 20 Januari 2014. Marzuki juga mengatakan, awalnya uang yang diberikan padanya disebut sebesar Rp 250 juta, namun kini nilainya disebut Rp 2 miliar.
Marzuki mengatakan, sebagai Ketua Dewan, dirinya berusaha menjaga martabat. Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini meminta media ikut menjaga politikus yang masih waras. Ihwal bahwa dirinya menerima uang, Marzuki berani bertaruh nyawa. Menurut dia, siapa yang bohong atas tuduhan padanya, dia yang akan mati. "Saya yang bohong, saya yang mati," kata dia.
Marzuki juga memprotes ihwal pernyataannya yang dikutip tidak lengkap oleh Tempo. Misalnya, soal dirinya menerima gratifikasi. Marzuki tak menampik pernah menerima pemberian sebelum menjabat sebagai anggota Dewan. Pemberian ini dia sebut sedekah dan disalurkan ke sejumlah panti asuhan. Namun Marzuki menuding, dalam tulisan, dirinya dikesankan tetap menerima gratifikasi meski sudah menjadi anggota Dewan.
Marzuki tak menampik soal adanya upaya pemberian uang dari Muhammad Nazaruddin. Hanya, dirinya menolak pemberian ini karena yakin itu tidak gratis. Marzuki mengingatkan, dirinya tak ada kaitan dengan proyek Hambalang. Dia bahkan mangatakan, jika wartawan memotong beritanya, 300 anak yatim yang dia santuni akan berdoa. "Kalau saya salah, saya celaka. Kalau dia salah, dia yang celaka," kata Marzuki. (Baca pula: Dahlan: Marzuki Alie Minta Teuku Bagus Dipecat).
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler
Banjir, Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta Terendam
Percakapan Akil Mochtar Soal Pembagian Suap
Lagi, Tiga TKI Tewas Ditembak di Malaysia
SBY Merasa Dikhianati Tony Abbot Soal Penyadapan
Pamanukan Terendam Banjir, Jalur Pantura Terputus
Ibu Negara Prancis Tinggalkan Istana Kepresidenan
Cegah Banjir, Pompa Waduk Pluit Digenjot Tiap 15 Menit SBY Sakit Hati Tak Jadi Wapres Mega