TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Pelabuhan Jangkar Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Juni Dwi Anggoro, mengatakan Pelabuhan Jangkar yang melayani pelayaran ke Pelabuhan Kalianget, Sumenep, ditutup hingga 23 Januari 2014. "Cuaca masih buruk," kata dia kepada Tempo, Senin, 20 Januari 2014.
Menurut Juni, Pelabuhan Jangkar sebenarnya sudah ditutup sejak 16 Januari lalu akibat adanya angin kencang dan gelombang tinggi di Selat Bali hingga perairan Madura. Bila pada 23 Januari kondisi cuaca masih buruk, kata Juni, maka penutupan pelabuhan akan diperpanjang.
Saat ini tidak ada penumpang yang mengantre di Pelabuhan Jangkar. Juni mengatakan, pihaknya telah mengumumkan penutupan pelabuhan dan meminta masyarakat agar beralih ke moda transportasi lain.
Pelabuhan Jangkar mengoperasikan satu kapal jenis roll on-roll off (ro-ro) berkapasitas 250 penumpang. Kapal berangkat lima kali dalam sepekan pada hari Senin, Rabu, Kamis, Sabtu, dan Ahad.
Prakirawan Kantor Metereologi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Banyuwangi, Jawa Timur, Gigik Nur Baskoro, mengatakan, cuaca buruk di Indonesia diperkirakan akan berlangsung hingga Februari mendatang. Menurut dia, Januari-Februari memang menjadi puncakmusim hujan sehingga mempengaruhi tinggi gelombang laut.
Di Selat Bali, tinggi gelombang laut berpotensi hingga 2,5 meter. Potensi gelombang di Laut Jawa bisa mencapai empat meter, sedangkan di laut selatan hingga lima meter. Kecepatan angin mencapai 6-34 kilometer per jam. "Dunia pelayaran harus tetap waspada."
IKA NINGTYAS