TEMPO.CO , Tuban: Ini adalah cerita lampau tentang khasiat arak Tuban. Dan hal itu sudah dirasakan para tetua di Bumi Ronggolawe--sebutan lain Kabupaten Tuban.
Sebut saja Mbah Joyo Rantam, yang meninggal 2009 silam pada usia 102 tahun. Di kampungnya di Kampung Kajongan, Desa Sidomulyo Kecamatan Kota Tuban, Mbah Joyo, demikian panggilannya, dikenal sebagai pengkonsumsi arak. Pengusaha transportasi tradisional (dokar dan cikar-- yang ditarik dengan kuda dan sapi) di Tuban ini, punya kebiasaan minum arak tiap hari. Bahkan, di usia di atas 80 tahun pun.
Biasanya, Mbah Joyo, meminum arak menjelang tidur dengan ukuran satu cucing (sebutan ukuran gelas kecil atau satu sloki). Dan biasanya, arak yang diminum berkadar antara 25 persen hingga 45 persen. Khasiatnya, jangan ditanya. Banyak yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Menurut Sulistiyadi, cucu dari Mbah Joyo, kakeknya adalah penyuka arak Tuban. Dan itu dilakukan tiap hari. Soal khasiatnya, pertama bisa mengantisipasi gigi sakit. Kemudian, mengobati pegal linu, dan tentu juga menambah kejantanan bagi pria. "Dari tinjauan kesehatan, banyak manfaatnya," ujar pria yang sehari-hari tercatat sebagai Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Tuban ini.