TEMPO.CO, Bandung – Sebagian wilayah di Kabupaten Subang terendam banjir. Walhasil, ribuan warga korban banjir dari 12 kecamatan di sana terpaksa tinggal di tempat pengungsian. Mereka tinggal di kantor-kantor kecamatan, tempat ibadah, sekolah, gedung olahraga dan tempat lain yang aman dari rendaman air.
"Aktivitas perekonomian, khususnya di Pamanukan, tak normal. Pasar dan pertokoan terendam. Aktivitas pendidikan sebagian diliburkan," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul saat dihubungi Tempo, Senin malam, 20 Januari 2014.
Berdasarkan data Kepolisian, saat ini sedikitnya 12 kecamatan terendam banjir. Di antaranya, Kecamatan Tambakdahan, Pamanukan, Pusakanagara, Pusakajaya, Legon Kulon, Blanakan, Sukasari, Ciasem, Patok Beusi dan Pagaden.
Menurut Staf Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dadang Ronda, instansinya sudah melakukan penanggulangan dini berupa pengiriman bantuan pangan dan perlengkapan darurat. "Bantuannya dari BNPB (Badan Nasional Penanggulan Bencana) dan BPBD Provinsi ada makanan siap saji, makanan buat anak balita, air mineral, tenda keluarga, dapur lapangan dan tangki air," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiagaan BPBD Jawa Barat itu saat dihubungi Tempo.
Berdasarkan data BPBD, Jabar di Kecamatan Pamanukan banjir tergenang setinggi 50 cm sampai 120 cm merendam 8.421 rumah hunian 36.132 jiwa (mengungsi) serta 1.050 hektar sawah. Di Kecamatan Sukasari ada 5.909 rumah hunian dari 12.797 jiwa yang terendam. Selain itu, 2.301 hektar empang dan 680 hektar sawah dilibas banjir. Ketinggian banjir Sukasari 30-200 cm.
Di Kecamatan Blanakan banjir merendam 6.880 rumah, 2.437 hektar sawah dan 1.651 hektar empang. Di Kecamatan Legon kulon, 5.045 rumah hunian 8654 jiwa serta sawah 1.030 ha dan empang 468 ha terendam banjir 10-70 cm. Juga 13 fasilitas umum dan sekolah serta 25 tempat ibadah.
Banjir di Kecamatan Pabuaran merendam 440 rumah. Di Kecamatan Pusakajaya, 3.922 rumah, 5 sekolah, 1 tempat ibadah serta sawah 1.730 hektar terendam setinggi 40-125 cm. Di Ciasem ada 644 rumah hunian 1932 jiwa serta sawah 980 ha dan empang 13,5 ha terendam bah.
Selain itu, di Kecamatan Compreng, 1.370 rumah, 12 sekolah dan tujuh tempat ibadah serta sawah 835 hektar terendam air 50-100 cm. Di Kecamatan Tambakdahan, 1.757 rumah terendam banjir.
ERICK P. HARDI
