TEMPO.CO, Manado - Banjir bandang yang menerjang Kota Manado, Sulawesi Utara, mengganggu persiapan pemilihan umum. Sebab, banyak logistik Komisi Pemilihan Umum yang rusak, bahkan data-data pelanggaran para calon legislatif.
Kantor Panitia Pengawas Pemilu Kota Manado yang berada di Jalan Balai Kota pada saat banjir bandang terjadi ikut terendam hingga setinggi dua meter. Bah menyapu semua berkas di kantor Panwaslu.
Walhasil, berkas-berkas pelanggaran yang berada di kantor tersebut menjadi rusak. Selain berkas, perangkat komputer juga ikut menjadi rusak. (Lihat FOTO: Dahsyatnya Banjir Bandang di Manado)
Ketua Panwaslu Kota Manado Heard Runtuwene mengatakan jika seluruh berkas tidak ada yang bisa diselamatkan. "Kami saat ini mencoba mencari data yang tersimpan di hard disk komputer. Itupun kalau hard disk di komputer tidak rusak," katanya kepada Tempo, Selasa, 21 Januari 2014.
Dia menambahkan saat ini pihaknya tengah menyalurkan bantuan kepada para anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan dan juga Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) yang menjadi korban banjir. "Untuk Kecamatan Tikala dan Kecamatan Singkil, semua perangkat panitia pengawas terkena bencana," katanya.
ISA ANSHAR JUSUF
Berita Terpopuler
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
Curhat SBY Soal Hubungannya dengan Mega
Secret Service Ungkap Perselingkuhan Obama?
Michelle Gugat Cerai Obama?
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram