TEMPO.CO, Serang - PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku pengelola jalan tol Tangerang-Merak masih terus memantau ketinggian air Sungai Ciujung yang terus meningkat. Sebab, air Sungai Ciujung bisa melumpuhkan tol Tangerang-Merak jika masuk ke jalan bebas hambatan itu, seperti pada awal 2013.
"Air belum masuk ke permukiman warga yang ada di dekat jalan tol. Tapi, kalau meningkat lagi setinggi 30 sentimeter, bisa masuk ke permukiman warga," kata Manager Lalu lintas PT Marga Mandala Sakti (MMS) Rahmatullah, Selasa, 21 Januari 2014.
Menurut Rahmatullah, jika air kembali masuk ke jalan tol yang menghubungkan Pulau Jawa-Sumatera seperti awal 2013, skenario pengaturan lalu lintas yaitu mengeluarkan kendaraan ke jalan arteri Jakarta-Serang. Jika air sudah masuk ke jalur lambat, akan mensortir kendaraan kecil dan besar. Kendaraan kecil akan dikeluarkan dari jalan tol dan kendaraan besar akan dibiarkan melintas.
Rahmatullah mengatakan, jika air yang masuk ke jalan tol semakin membesar, akses jalan tol akan ditutup dan dikeluarkan di pintu tol Balaraja Barat untuk kendaraan dari Jakarta menuju Merak. Sedangkan untuk kendaraan dari Merak menuju Jakarta, akan dikeluarkan di gerbang tol Ciujung.
"Kami utamakan keselamatan pengguna jalan. Sebab, tahun lalu juga kendaraan kontainer saja bisa tergeser," ujarnya.
Beberapa titik jalan yang kerap tergenang banjir yaitu di kilometer 57-58. Dan titik lainnya yaitu di kilometer 38 dan 51. "Tapi fokus kami di KM 57-58," kata dia.
Sementara itu, Kepala UPTD Bendungan Pamarayan Hermanto mengatakan, kondisi air di Bendungan Pamarayan hingga pukul 17.30 WIB mencapai 1.431 meter kubik per detik, dengan elevasi muka air 400 sentimeter. Saat ini, Bendungan Pamarayan sudah membuka enam pintu air dari pengendali banjir yang ada.
WASIUL ULUM
Berita lain:
Nilai Aset Akil yang Disita Capai Rp 200 Miliar
Ahok: Kami Bawa Polisi, Mereka Bawa Golok
Jokowi Jawab Amien Rais: Saya yang Penting Kerja
Cuitan Anas, Ruhut: Tahanan Hina Jangan Didengar
Akal Akil: Minta 3 Ton Emas, Ngakunya Bercanda