TEMPO.CO, Serang - Banjir setinggi satu hingga dua meter merendam empat kecamatan di Kabupaten Lebak, yakni Rangkasbitung, Kalang Anyar, Cibadak, dan Cimarga. Akibatnya, ribuan warga harus mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman.
Ketua Taruna Siaga Bencana (tagana) Kabupaten Lebak Aan Wiguna mengatakan saat ini proses evakuasi warga masih terus dilakukan. "Kami telah membuka posko bencana banjir, yaitu di Gedung Joang '45 dan beberapa posko yang dibuka oleh tagana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak," kata Aan Wiguna, Selasa, 21 Januari 2014. Mereka juga mendata rumah-rumah warga yang terkena banjir.
Aan mengatakan banjir di kawasan Lebak terjadi karena air Sungai Ciujung meluap. Air mulai memasuki permukiman warga sekitar pukul 15.00 WIB dan terus meluas. Ketinggian air yang terus meningkat dikhawatirkan bakal melumpuhkan jalan tol Tangerang-Merak.
Kepala BPBD Banten Ino S. Rawita mengatakan, banjir juga menerjang Kabupaten Pandeglang, yaitu di Kecamatan Patia, Pagelaran, Sobang, Angsana, dan Suka Resmi. BPBD Banten telah menyiapkan tujuh mobil dapur umum. "Alat-alat seperti mobil komunikasi satelit, mobil pengolah air bersih, ambulans, toilet semua sudah disiapkan," katanya.
Ino juga mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten juga telah menyiapkan anggaran penanggulangan bencana sebesar Rp 5 miliar. "Anggaran itu untuk logistik dan bencana darurat," kata Ino.