TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang, meminta masyarakat korban banjir bandang Manado kembali ke rumah dari pengungsian. Ia mengklaim telah mengimbau masyarakat untuk segera membersihkan lumpur akibat terjangan banjir.
"Seminggu lagi ketika mulai musim panas, bisa muncul risiko kolera karena tanah di rumah mereka sudah bercampur dengan septic tank," kata Sinyo, Selasa, 21 Januari 2014.
Lumpur masih mendominasi seluruh jalanan dan bangunan di Kota Manado. Di daerah Komo Luar, seluruh rumah di bantaran Sungai Tandano tertimbun lumpur. Berdasarkan pantauan, tak ada satu pun rumah atau bangunan yang ruangannya bersih dari lumpur. Seluruh perabotan rumah tangga harus dibuang karena rusak.
Pemandangan tumpukan alat rumah tangga yang terbuat dari plastik, kertas, kayu, dan kain mendominasi Kota Manado. Banyak warga yang masih berusaha menyelamatkan barang milik mereka dengan mencuci barang-barang tersebut di sisi jalan. Barang elektronik dan kendaraan bermotor banyak yang tergeletak rusak.
Beberapa ruas jalan masih tergenang lumpur basah yang tak bergerak karena terus terkena air hujan. Ruas jalan dan lapangan depan kantor Wali Kota Manado belum bersih. Bangunan Dinas Sosial Manado kondisinya lebih parah karena lumpur di halamannya saja mencapai 20 sentimeter.
Wali Kota Manado Vicky Lumentut meminta warganya segera kembali membersihkan rumah. Menurut dia, gundukan lumpur di rumah warga sudah mulai mengeluarkan bau. Lumpur ini akan segera kering dan mengeras saat cuaca panas jika tak segera dibersihkan.
"Akan menyebabkan wabah penyakit yang dampaknya justru lebih besar dan luas dari banjir kemarin," kata Vicky. Hingga saat ini, dirinya terus menginstruksikan perangkat pemerintahannya untuk membantu warga membersihkan lumpur. Pemda juga meminta bantuan TNI dan Polri. Selain itu, kegiatan pembersihan ini didukung Pertamina yang kerap memberi bantuan berupa bahan bakar untuk kendaraan penyemprot lumpur.
Instruksi Pemprov Sulut ternyata juga didukung oleh Wakil Presiden Boediono yang menilai tepat permintaan agar warga segera pulang ke rumah. Ia juga mendorong pemerintah daerah, dengan seluruh kemampuannya, untuk mendukung upaya pemulangan warga. "Sehingga mereka hidup lebih normal," kata Boediono.
FRANSISCO ROSARIANS