TEMPO.CO, Jakarta - Memakai baju batik berlengan pendek warna kuning emas, Anas Urbaningrum hadir sebagai saksi atas dugaan korupsi terdakwa Deddy Kusdinar. Saat memasuki gedung pada sekitar pukul 14.45 WIB, Anas disambut hangat oleh kader ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia; Korps Alumni HMI; dan pengacara Anas, Carel Ticualu dan Firman Wijaya.
Anas Urbaningrum "bercipika-cipiki" dengan mereka. Bahkan ada beberapa orang yang mencium tangan Anas. "Kabar saya baik-baik saja," kata Anas saat ditanya kondisinya oleh sejumlah kolega.
Meski tak tahu alasan dipanggil, ia merasa bisa mendapat manfaat dari pemanggilan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ini. "Saya bisa bertemu dengan teman-teman saya," kata dia. Selama ini, kata dia, yang bisa menjenguk dirinya di komisi antirasuah hanya keluarga.
Salah satu yang menyambut kedatangan bekas Ketua Umum HMI ini adalah Fahrurrozi. Ia adalah Wakil Sekretaris Jenderal KAHMI 2008-2012. "Sebagai senior, saya memberikan dukungan moral kepada Anas," kata dia.
Sebelumnya, dalam surat dakwaan, Deddy Kusdinar menyebutkan konsorsium PT Adhi Karya-PT Wijaya Karya memberi uang kepada Anas Urbaningrum sebesar Rp 2,21 miliar. Uang itu diduga digunakan untuk suksesi Anas sebagai ketua umum dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 lalu. Dana ini dipakai untuk membayar hotel, sewa mobil para pendukung Anas, membeli handphone BlackBerry, jamuan para tamu, dan untuk hiburan.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita terkait
Pemiliknya Dibui, Twitter Anas Tetap Berkicau
Pengacara: Pemanggilan Anas Hanya untuk Cari Motif
Selain Anas, Olly dan Choel Mallarangeng Bersaksi
Anas di Tahanan, Bagaimana Bisa Nge-twit?
Sahabat Dipecat, Anas Urbaningrum Nge-twit 'Sadis'